Belanda Terancam 'Bau Ketek': Pasca Imbauan Mandi Secukupnya dari Pemerintah!

- 22 Juni 2022, 11:08 WIB
Ilustrasi musim dingin
Ilustrasi musim dingin /mantrasukabumi.com/JTBC Drama

KALBAR TERKINI - Menteri Iklim Rob Jetten mengimbau masyarakat Belanda untuk jangan berlama-lama mandi selama musim dingin mendatang.

Hal ini penting supaya aliran listrik dari pembangkit batubara, bisa lebih banyak dihemat untuk digunakan menghangatkan rumah.

Koran Belanda, Dutch News melaporkan dari Amsterdam, Senin, 21 Juni 2022, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com, Jetten menyatakan bahwa imbauan itu krusial walaupun dianggap mengada-ada.

Baca Juga: Resident Evil Village DLC: Tanggal Rilis, Hingga Kapan Ekspansi Musim Dingin dan Gold Edition Keluar?

Jetten mendesak masyarakat untuk melakukan semua yang bisa mereka lakukan untuk mengurangi penggunaan gas.

"Mungkin aneh untuk bertanya di musim panas, tetapi setiap meter kubik gas penting (saat musim dingin tiba)," katanya.

'Jadi, mandi lebih singkat, dan tingkatkan isolasi rumah Anda sekarang, untuk menggunakan lebih sedikit gas di musim dingin," harapnya.

Baca Juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing, GT: Air Sungai Kuning Mengalir Deras, Lima Cincin Olimpiade Menembus Es...

"Menggunakan lebih banyak gas dari Groningen akan menjadi pilihan terakhir," lanjutnya.

Imbauan ini terkait dengan kesepakatan Kabinet Belanda untuk menggunakan pembangkit listrik tenaga batubara dalam skala penuh guna mengantisipasi tibanya musim dingin.

Tenaga listrik dari batubara akan dialirkan ke rumah-rumah warga karena pasokan gas bumi dari pipa Nord Streat 1 sudah dikurangi sejak pekan lalu oleh BUMN gas raksasa Rusia, Gazprom.

Padahal sebelumnya, muncul opsi untuk menggunakan gas dari Provinsi Groningen, tapi ladang-ladang gas tersebut sedang ditutup akibat gempa bumi.

Keputusan ini muncul sehari setelah Jerman menyatakan segera menyalakan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk menghemat stok gas untuk pemanas sentral.

Keputusan itu didorong oleh pengumuman oleh Gazprom pekan lalu, yang menyatakan bahwa pihaknya mengurangi pasokan gas alam melalui pipa Nord Streat 1 karena alasan teknis.

Meskipun tidak ada kekurangan gas yang akut saat ini, langkah tersebut perlu diambil untuk memastikan bahwa ada cukup gas untuk musim dingin.

Menurut Jetten kepada para wartawan dalam konferensi pers pada Senin sore: "Jika ini bukan waktu yang istimewa, kami tidak akan pernah melakukan ini."

‘Ini adalah langkah penting untuk memastikan keamanan pasokan. Kapasitas penyimpanan gas saat ini antara 45 dan 55 persen," katanya.

Ditegaskan, pembangkit listrik tenaga batu bara saat ini dibatasi hingga 35 persen dari kapasitasnya untuk mengurangi emisi karbon dioksida.

"Langkah-langkah ini sedang dilakukan untuk mengimbangi ini," kata Jetten.

Belanda memiliki empat pembangkit listrik tenaga batu bara, dan semuanya diharapkan telah beralih ke sumber non-fosil pada 2030.

Pengguna gas besar akan bisa mendapatkan insentif finansial untuk menggunakan lebih sedikit gas, dan langkah-langkah tambahan akan diumumkan pada September 2022.

Hal ini juga diakuinya akan mencakup bantuan tambahan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah.

Sebagian dana untuk ini akan berasal dari penghematan yang dilakukan sebagai kompensasi bagi pemilik pembangkit listrik tenaga batu bara ketika produksi akhirnya dihentikan.

Sementara itu, Menteri Pertambangan Hans Vijlbrief menegaskan bahwa dia masih berencana untuk secara resmi menutup ladang Groningen pada 2023 atau 2024.

Tetapi, ke-11 ladang tersebut akan tetap dibuka sementara, jika terjadi keadaan darurat. \

“Gas Groningen tidak bisa digunakan dengan aman,” katanya. “Inspektorat pertambangan sangat jelas tentang ini. Itu hanya dapat digunakan ketika keselamatan publik berada di bawah ancaman.

Rusia telah mengancam akan memotong pengiriman gas ke negara-negara yang menolak untuk membayar dalam mata uang rubel.

Bahkan pada Mei 2022, pihak Gazprom mengklaim tidak akan lagi mengirim gas bumi ke raksasa perdagangan Belanda, GasTerra karena sengketa pembayaran.***

Sumber: Dutch News

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Dutch News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah