Senjata Api, Pembunuh Massal di AS: Pelaku Umumnya Rasis yang Targetkan Kulit Hitam

- 22 Mei 2022, 21:36 WIB
ILUSTRASI - Menurut polisi setempat, penembakan massal yang terjadi di sebuah gereja di AS didorong oleh kebencian terhadap orang Taiwan.
ILUSTRASI - Menurut polisi setempat, penembakan massal yang terjadi di sebuah gereja di AS didorong oleh kebencian terhadap orang Taiwan. /Foto ilustrasi/ pixabay/ paulsaa

Dia bertanya-tanya apakah orang benar-benar memahami banyaknya orang yang meninggal karena senjata, dari Covid-19, dan dari opioid.

Pihak CDC menyatakan, bahwa lebih dari 107.000 orang AS meninggal pada 2022 karena overdosis obat sehingga membuat rekor.

Ranney juga menunjukkan narasi palsu yang disebarkan oleh aktor jahat. Seperti, menyangkal bahwa kematian dapat dicegah, atau menyarankan mereka yang mati, pantas mendapatkannya.

"Ada penekanan di Amerika Serikat pada tanggung jawab individu untuk kesehatan seseorang, dan ketegangan antara individu dan komunitas," tambahnya.

“Bukannya kami kurang menghargai kehidupan individu, tetapi kami menghadapi batasan pendekatan itu,” katanya.

“Karena kenyataannya adalah, apakah kehidupan setiap individu, kematian atau kecacatan setiap individu, benar-benar mempengaruhi komunitas yang lebih besar," lanjut Ranney.

Ditambahkan, perdebatan serupa terjadi di abad terakhir tentang undang-undang pekerja anak, perlindungan pekerja, dan hak-hak reproduksi.

Pemahaman tentang sejarah itu penting, menurut Wrigley-Field, pengajar sejarah di ACT UP untuk salah satu kelasnya.

Selama krisis AIDS pada dekade 1980-an, Sekretaris Pers Gedung Putih membuat lelucon anti-gay, ketika ditanya tentang AIDS, dan semua orang di ruangan itu tertawa.

"Aktivis mampu memobilisasi gerakan massa, yang memaksa orang untuk mengubah cara berpikir mereka, dan memaksa politisi untuk mengubah cara mereka beroperasi," katanya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah