Rudal tersebut diklaim akan membuat musuh 'berpikir dua kali' sebelum membuat ancaman terhadap Rusia.
Tapi, seberapa banyak rudal yang dijuluki jahat itu menambah ancaman nuklir Rusia?
Pertama kali diperkenalkan oleh Putin dalam pidato kenegaraan pada 2018 sebagai 'generasi berikutnya' dari teknologi rudal nuklir Rusia, Sarmat memiliki panjang 35,3 meter, dan berat 200 metrik ton.
Baca Juga: Rusia Kepung Pabrik Baja Mariupol, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak, Enggan Menyerah!
Rusia mulai mengembangkan rudal pada awal dekade 2000-an, dan dapat membawa hingga 15 hulu ledak nuklir ringan dalam susunan yang dikenal sebagai MIRV (Multiple Independently Targetable Re-Entry Vehicles).
MIRV adalah jenis rudal yang pertama kali dibuat pada awal dekade 1960-an, dan dirancang untuk memungkinkan rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk mengirim beberapa hulu ledak ke target yang berbeda, menurut Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi.
Rudal Sarmat dikembangkan untuk menggantikan rudal balistik antarbenua Rusia saat ini.
Rudal R-36 atau Voevoda era Sovet yang sudah tua, dijuluki 'setan' oleh NATO, dan dapat dibuat menjadi MIRV hingga 10 hulu ledak ringan.
Dalam uji coba pada Rabu pekan lalu, Rusia menyatakan, Sarmat diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk.