Presiden Rusia Vladimir Putin Kurung Kepala Agen Intelijen Asing FSB Sebagai Tahanan Rumah, Pecat 8 Jenderal

- 12 Maret 2022, 10:15 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin Kurung kepala agen intelijen asing FSB sebagai tahanan rumah, pecat 8 jenderal.
Presiden Rusia Vladimir Putin Kurung kepala agen intelijen asing FSB sebagai tahanan rumah, pecat 8 jenderal. /Twitter/

KALBAR TERKINI – Invasi Rusia ke Ukraina sudah berlangsung lebih dari dua pekan, meleset dari “agenda perang” yang direncanakan oleh Presiden Vlladimir Putin.

Hal itu membuat Presiden Putin berang kepada Kepala Agen Intelijen Asing Federal'naya Sluzhba Bezopasnosti (FSB), Sergey Beseda.

Atas perintah Putin, Beseda yang berusia 68 tahun itu pun mendapat ‘ganjaran’ dengan dikurung sebagai tahanan rumah.

Baca Juga: Invasi Rusia Semakin Panas, Wali Penembak Jitu Paling Mematikan di Dunia Bantu Ukraina

Dilansir dari laman Daily Mail, Putin menyalahkan Beseda atas kegagalan intelijen dalam memberikan laporan, hingga Rusia belum bisa menaklukkan Ukraina.

“Menjelang invasi, badan intelijen FSB meyakinkan Putin bahwa pasukan Rusia hanya akan menghadapi perlawanan kecil dari tentara Ukraina.”

“Bahkan warga Ukraina sendiri sangat ingin menyingkirkan para pemimpin mereka,” dikutip dari Daily Mail, Sabtu, 12 Maret 2022.

Baca Juga: Pangeran William Dianggap Rasis dan Dihujat Usai Beri Komentar Tentang Invasi Rusia ke Ukraina

FSB juga memberikan informasi intelijen bahwa Ukraina lemah, penuh dengan kelompok neo-Nazi, dan akan mudah menyerah jika diserang.

Padahal, pasukan militer Rusia kewalahan menghadapi perlawanan sengit tentara Ukraina.

Komando Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mampu menyulut semangat militernya untuk mempertahankan negaranya tanpa kenal lelah.

Baca Juga: Hassan, Bocah Ukraina 11 Tahun Mengungsi Sendirian Menempuh Perjalanan 700 Mil ke Slovakia saat Invasi Rusia

Warga sipil Ukraina melakukan protes di daerah-daerah yang telah diduduki Rusia, sambil menyabotase tank dan kendaraan militer Rusia.

Perlawanan Ukraina menimbulkan kerugian besar bagi Rusia.

Presiden Putin pun menggunakan strategi perang pengepungan secara brutal, yang sejauh ini hanya menghasilkan sedikit hasil.

Baca Juga: Kisah Mantan Miss Ukraina Veronika Didusenko Selamatkan Diri Bersama Putranya saat Invasi Rusia Meletus

Selain Beseda, ikut menjadi tahanan rumah adalah wakilnya, Anatoly Bolyukh.

Tuduhan lain pun ditujukan kepada Beseda dan Bolyukh.

Yakni, penggelapan dana yang dialokasikan untuk pekerjaan subversif dan penyamaran di Ukraina, serta informasi palsu yang sengaja dibuat tentang situasi politik di Ukraina.

Baca Juga: Maksud dan Arti Simbol Huruf Z di Armada Militer Rusia Saat Menginvasi Ukraina

Menurut penulis di dinas rahasia Rusia, Andrey Soldatov, sumber dari FSB mengabarkan hal itu kepadanya.

Bahkan, kabarnya Putin benar-benar tidak senang dengan badan intelijen FSB, yang pernah dipimpinnya sebelum menjadi Presiden Rusia.

Kemarahan Putin atas FSB pun dibarengi dengan pemecatan jenderalnya, terkait kegagalan intelijen dan strategi perang yang buruk.

Baca Juga: Ghost of Kyev Jadi Prank Internet saat Invasi Rusia ke Ukraina, Berikut Ini Faktanya

Oleksiy Danilov, Menteri Pertahanan Ukraina, mengatakan delapan komandan Rusia telah dipecat sejak awal konflik, disebabkan para jenderal gagal menjalankan taktik invasi.

Ukraina yakin Rusia telah kehilangan hingga 12.000 anggota militer dalam dua minggu invasinya.

Sedangkan intelijen Eropa menyebut antara 6.000 dan 9.000 personil, dan AS memperkirakan hanya 3.000 personil saja.***

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah