Ukraina akan Babak-belur Seperti Georgia: Inilah Pedoman Kremlin bagi 'Saudara' Penghianat!

- 19 Februari 2022, 12:43 WIB
Ilustrasi pasukan Ukraina
Ilustrasi pasukan Ukraina /REUTERS/Alexander Ermochenko/File Photo

Baca Juga: Rusia sudah Arahkan Persenjataan ke Ukraina, AS Malah Mulai Curiga Pemimpin Prancis dan Jerman Membelot

Matthew Bryza, yang pada 2008 adalah Wakil Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Eropa dan Eurasia, menulis dalam sebuah tweet.

Isi tulisannya: “Peringatan Merah: #Rusia menggunakan serangan artileri bertahap oleh separatis #Ossetia Selatan, dan balasan pasukan Georgia, untuk membenarkan invasinya. Georgia pada tahun 2008.”

Menggambar paralel dengan konflik sebelumnya, dan mengutip modalitas serupa di tempat kerja, penting dalam memahami krisis yang terjadi saat ini di Ukraina.

Baca Juga: MENGERIKAN! Tank Kremlin Sanggup Tembus Lumpur ke Ukraina: 'Tank tidak Takut Lumpur'!

Tetapi, analisis ini dikompromikan ketika para partisan dengan pandangan geopolitik yang kuat dan persepsi sejarah yang sepihak, menggunakan preseden ini hanya untuk menegaskan keyakinan mereka sebelumnya.

Perbandingan dengan perang Agustus 2008 dan krisis hari ini di Ukraina telah gagal dalam dua cara utama.

Pertama: Perang Agustus 2008 sebagai perang antarnegara besar, dipicu keputusan Presiden Georgia Mikheil Saakashvili untuk meluncurkan serangan militer yang direncanakan ke Tskhinvali, ibu kota de facto Ossetia Selatan.

Baca Juga: MENGERIKAN! Tank Kremlin Sanggup Tembus Lumpur ke Ukraina: 'Tank tidak Takut Lumpur'!

Bryza menjalin komunikasi yang erat dengan Pemerintah Georgia saat itu, dan menjadi sudut pandangnya yang penting.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: The Moscow Times Eurasian Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah