Ukraina akan Babak-belur Seperti Georgia: Inilah Pedoman Kremlin bagi 'Saudara' Penghianat!

- 19 Februari 2022, 12:43 WIB
Ilustrasi pasukan Ukraina
Ilustrasi pasukan Ukraina /REUTERS/Alexander Ermochenko/File Photo

Menurutnya, Rusia memiliki rencana darurat perang dan peralatan yang telah ditempatkan sebelumnya di Ossetia Selatan sehingga Rusia memang menginginkan perang.

"Rusia tentu saja siap berperang. Rusia melihat penumpukan militer Saakashvili dan menganggap serius revanchisme teritorialnya," katanya masih merujuk invasi Rusia ke Georgia.

Ditambahkan, analogi Perang Agustus 2008 merupakan isu penting untuk dianalisis.

Pertama, ini menginformasikan krisis saat ini, bahwa pemikiran semua pemain saat ini (kepemimpinan Rusia, kepemimpinan Ukraina, pasukan separatis lokal, NATO, pembuat keputusan AS dan Eropa ) telah dibentuk pada Agustus 2008.

"Hal ini sebagai peristiwa sinyal. dalam urusan Georgia, pasca-Soviet dan Eropa," ujar Toal.

Beberapa pemain, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, dan pada tingkat lebih rendah: Presiden AS Joe Biden, memiliki ingatan pribadi yang kuat tentang perang.

Biden, seorang senator pada 2008, melakukan perjalanan ke Georgia, segera setelah perang berakhir.

Pengalaman Georgia pada Agustus 2008, menginformasikan keputusan Ukraina untuk tidak menanggapi dengan keras invasi Rusia ke Krimea pada 2014, sebuah keputusan yang tidak diragukan lagi karena menyelamatkan banyak nyawa.

Putin, yang secara profesional cenderung pada teori konspirasi, melihat keterlibatan Washington dalam berbagai peristiwa; mempelajari pelajaran yang salah dari sejarah yang mempengaruhi masa kini.

Selain itu, tambah Toal, penting untuk menganalisis kebiasaan dan praktik negara, dan bagaimana mereka mengejar kebijakan untuk mencapai kepentingan mereka.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: The Moscow Times Eurasian Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah