Rusia Gelar Latihan Perang Nuklir, Blinken: Invasi ke Ukraina Dimulai dengan dengan Rudal, Bom dan Siber!

- 19 Februari 2022, 11:05 WIB
Tank Rusia sudah bersiap melakukan serangan ke wilayah bekas koloninya Ukraina.
Tank Rusia sudah bersiap melakukan serangan ke wilayah bekas koloninya Ukraina. /Aspistrategist/


Ketakutan Barat berfokus kepada sekitar 150.000 tentara Rusia—termasuk sekitar 60 persen dari keseluruhan pasukan darat Rusia—yang ditempatkan di sekitar perbatasan Ukraina.

Kremlin menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang, tetapi telah lama menganggap Ukraina sebagai bagian dari lingkup pengaruhnya.

Pun ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman eksistensial. Tuntutan utama Moskow dalam krisis ini adalah bahwa NATO berjanji untuk tidak pernah mengizinkan Ukraina bergabung—sebuah langkah yang ditolak mentah-mentah oleh aliansi Barat.

Biden berencana untuk berbicara melalui telepon pada Jumat ini dengan para pemimpin trans-Atlantik lainnya, tentang pembangunan militer Rusia, melanjutkan upaya pencegahan, dan diplomasi.

Sementara Blinken mengungkapkan beberapa kesimpulan intelijen AS, tentang bagian dari strategi yang dirancang untuk mengekspos, dan mencegah perencanaan invasi.

AS telah menolak untuk mengungkapkan banyak bukti yang mendasari klaimnya. Blinken menyatakan kepada diplomat di Dewan Keamanan PBB bahwa peristiwa yang tampaknya kekerasan dadakan yang dipentaskan oleh Rusia untuk membenarkan invasi, akan memulai serangan itu.

Blinken menyebutkan bahwa apa yang disebut pemboman teroris di Rusia, serangan pesawat tak berawak, adalah serangan palsu, bahkan nyata ... menggunakan senjata kimia.

Di markas NATO di Brussels, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mempertanyakan klaim penarikan pasukan Rusia. “Kami telah melihat beberapa dari pasukan itu beringsut lebih dekat ke perbatasan itu,” katanya.

“Kami bahkan melihat mereka menimbun persediaan darah mereka. Anda tidak melakukan hal-hal semacam ini tanpa alasan, dan Anda tentu tidak melakukannya jika Anda bersiap-siap untuk berkemas dan pulang," lanjutnya.

Terlepas dari peringatan keras AS, para pejabat Ukraina berusaha untuk memproyeksikan ketenangan, sebagaimana dinyatakan Oleksii Danilov, kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, Kamis malam lalu.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah