AS Evakuasi Staf Kedutaan di Ukraina: Kekhawatiran Serbuan dini Rusia Membuat NATO Panik, Ketegangan Meningkat

- 24 Januari 2022, 17:09 WIB
Ilustrasi. Penduduk Ukraina di Kota Kharkiv telah bersiap jika Rusia menyerang mereka dan memulai Perang Dunia 3.
Ilustrasi. Penduduk Ukraina di Kota Kharkiv telah bersiap jika Rusia menyerang mereka dan memulai Perang Dunia 3. /REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy/File Photo

"Potensi pelecehan terhadap warga AS, kemampuan terbatas kedutaan untuk membantu warga AS di Rusia, COVID-19 dan entri terkait pembatasan, terorisme, pelecehan oleh pejabat keamanan pemerintah Rusia, dan penegakan hukum setempat yang sewenang-wenang," lanjut pernyataan.

Departemen Luar Negeri AS tidak menyebut berapa banyak warga AS yang saat ini berada di Ukraina. Warga negara AS tidak diharuskan mendaftar ke kedutaan, ketika mereka tiba, atau berencana untuk tinggal di luar negeri untuk waktu yang lama.

Sementara dari Brussel dilaporkan, para menteri luar negeri Uni Eropa (UE) pada Senin ini menyatakan kesatuan tekad dan menggalang persatuan baru untuk mendukung Ukraina, di tengah ketidakpastian yang mendalam tentang apakah Putin bermaksud untuk menyerang tetangga Rusia itu, atau mengirim pasukannya melintasi perbatasan.

“Semua anggota Uni Eropa bersatu. Kami menunjukkan persatuan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang situasi di Ukraina, dengan koordinasi yang kuat dengan AS,” kata kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell kepada wartawan di Brussels.

Ditanya apakah UE akan mengikuti langkah AS dan memerintahkan keluarga personel kedutaan semua negara UE di Ukraina untuk pergi, Borrell mengatakan: "Kami tidak akan melakukan hal yang sama."

Dia menyatakan ingin terlebih dahulu mendengar dari Blinken tentang keputusan itu.

Selama pertemuan pada Senin ini, yang akan dihadiri Blinken secara virtual, para menteri UE akan menyatakan kembali kecaman UE atas pembangunan militer Rusia di dekat Ukraina, yang melibatkan sekitar 100.000 tentara, tank, artileri dan alat berat, menurut diplomat dan pejabat menjelang pertemuan.

Mereka akan memperbarui seruan untuk dialog, terutama melalui 'format Normandia', yang didukung Eropa, yang membantu meredakan permusuhan pada 2015, setahun setelah Putin memerintahkan pencaplokan Semenanjung Krimea, wilayah Ukraina.

Pertempuran di Ukraina timur telah menewaskan sekitar 14.000 orang, dan masih membara hingga hari ini.

Jika Putin 'pindah' ke Ukraina lagi, para menteri akan memperingatkan, Rusia akan menghadapi konsekuensi besar dan biaya yang berat. Biaya tersebut akan bersifat finansial dan politis.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Assoicated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah