Joe Biden Dituding Penakut, Buntut Ketegangan Perbatasan Moscow-Kiev, Sinyal NATO Terpecah Hadapi Invasi Rusia

- 21 Januari 2022, 08:46 WIB
Militer Rusia mengangkut sejumlah peralatan perang dengan menggunakan kereta.*
Militer Rusia mengangkut sejumlah peralatan perang dengan menggunakan kereta.* /mil.by/

Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat Ukraina, dan Biden menyatakan pada Rabu lalu bahwa dia berpikir Moskow akan menyerang.

Rusia akan Bayar Harga yang Mahal

Biden memperingatkan Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia akan membayar 'harga mahal' dalam setiap nyawa yang hilang, dan kemungkinan pemutusan dari sistem perbankan global, jika itu terjadi.

Dengan latar belakang itu, Blinken menggelar pembicaraan pada Kamis ini dengan para diplomat dari Jerman, Prancis dan Inggris, yang disebut Pertemuan Quad.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini 3 September, Serangan Teroris di Beslan Ossetia Utara Rusia, 350 Lebih Tewas, Ada Anak-anak

Sehari sebelumnya, Blinken bertemu dengan Presiden Ukraina di Kyiv untuk membahas ancaman tersebut.

Rusia telah membantah merencanakan invasi, dan pada Kamis ini menuduh merencanakan 'provokasi' di Ukraina, mengutip pengiriman senjata ke negara itu oleh pesawat angkut militer Inggris dalam beberapa hari terakhir.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh bahwa pembicaraan Ukraina dan Barat tentang serangan Rusia yang akan segera terjadi, adalah 'kedok untuk melakukan provokasi skala besar mereka sendiri, termasuk yang bersifat militer'.

AS dan sekutu NATO-nya menghadapi tugas yang sulit dalam krisis Ukraina. Biden menyatakan pihaknya tidak berencana untuk mengirim pasukan tempur dalam kasus invasi Rusia lebih lanjut.

Tapi AS diklaimnya bisa mengejar berbagai opsi militer yang kurang dramatis namun masih berisiko, termasuk mendukung perlawanan Ukraina pasca-invasi.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah