KALBAR TERKINI – Otoritas Palestina memperbarui ancamannya untuk meminta pertanggungjawaban Israel di hadapan forum internasional.
Hal itu dikarenakan mereka melakukan "kejahatan perang" kembali terhadap warga Palestina.
Ancaman terbaru datang di tengah meningkatnya kekecewaan di Ramallah atas kegagalan pemerintah AS untuk memenuhi janjinya kepada Palestina dan memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan tindakan "provokatif" di Yerusalem dan Tepi Barat.
Baca Juga: Jabat Presiden AS Sementara, Kamala Harris Jadi Wanita Pertama Dalam Sejarah di Amerika Serikat
Ancaman pada hari Kamis datang di tengah krisis keuangan akut di PA menyusul penurunan tajam dalam bantuan internasional untuk Palestina, dan kebijakan Israel mengurangi jutaan shekel dari pendapatan pajak yang dikumpulkannya atas nama Palestina setiap bulan.
Uang yang dipotong setara dengan jumlah tunjangan yang dibayarkan PA kepada keluarga warga Palestina yang terbunuh atau dipenjara karena melakukan serangan teroris terhadap warga Israel.
Nabil Abu Rudaineh, juru bicara kepresidenan PA, mengatakan bahwa pemerintah Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennett telah terbukti lebih buruk daripada pemerintah sebelumnya.
Baca Juga: Amerika dan China Kian Mesra, Biden menjanjikan keterbukaan tentang hak asasi manusia
“Rakyat kami menghadapi serangkaian pemerintah Israel yang menghancurkan segala upaya untuk menyelamatkan proses perdamaian,” kata Abu Rudaineh dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio PA Voice of Palestine.
“Pemerintah pendudukan saat ini telah melangkah lebih jauh dari pendahulunya dengan pembunuhan harian dan kejahatan perang.” Lanjut ujarnya.