Padahal, Rowland mengaku saat itu dia tersandung di ambang lift, dan secara refleks meraih lengan Page untuk menenangkan diri.
Belakangan, Rowland ditangkap oleh pihak kepolisian dengan tuduhan penyerangan. Hanya dalam hitungan jam, terjadi kerusuhan.
Baca Juga: Joe Biden Menangis di Pemakaman tak Dikenal
Kerusuhan pun mereda ketika Page memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap Rowland.
Namun selama Rowland ditahan, desas-desus menyebar melalui komunitas kulit hitam bahwa Rowland berisiko digantung. Sekelompok pria Afrika-Amerika bersenjata, bergegas ke kantor polisi, tempat Rowland ditahan, untuk mencegah hukuman mati.
Ketika kerumunan warga kulit putih berkumpul, terjadi lah konfrontasi antara kedua kubu. Trejadi bakiu tembak yang menewaskan 12 orang: sepuluh warga kulit putih, dan dua warga kulit hitam.
Berita tentang kematian ini pun menyebar ke seluruh kota, sehingga kekerasan massa meledak. Malam itu juga, ribuan orang kulit putih mengamuk di komunitas kulit hitam, dan keesokan harinya, mereka membunuh pria dan wanita kulit hitam. Warga kulit putih pun membakar dan menjarah toko dan rumah.
Sekitar 10 ribu warga kulit hitam kehilangan tempat tinggal, dan kerusakan properti berjumlah lebih dari 1,5 juta dolar AS berbentuk rumah dan 750 ribu dolar ASdalam bentuk harta pribadi. Selama kerusuhan, gerombolan-gerombolan warga kulit putih terus menyerang penduduk dan bisnis komunitas Afrika-Amerika di Greenwood di Tulsa.
Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu insiden kekerasan rasial terburuk dalam sejarah AS.
Serangan yang dilakukan di darat dan udara, menghancurkan lebih dari 35 blok distrik, yang pada saat itu merupakan komunitas kulit hitam terkaya di AS. Lebih dari 800 orang dirawat di rumah sakit dan lebih dari 6.000 warga kulit hitam ditangkap dan ditahan.