Wanita Norwegia Miliki Tiga Suami ISIS: 'Beternak Bayi' Calon Gerombolan

- 7 Mei 2021, 01:26 WIB
MILIKI TIGA SUAMI -  Pengadilan Oslo pada Selasa lalu menghukum seorang wanita Norwegia tiga tahun penjara. Dia terbukti tinggal sebagai ibu rumah tangga di Suriah, menjadi anggota ISIS, mengurus tiga suami anggota ISIS dan anak-anak mereka./FOTO ILUSTRASI: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/
MILIKI TIGA SUAMI - Pengadilan Oslo pada Selasa lalu menghukum seorang wanita Norwegia tiga tahun penjara. Dia terbukti tinggal sebagai ibu rumah tangga di Suriah, menjadi anggota ISIS, mengurus tiga suami anggota ISIS dan anak-anak mereka./FOTO ILUSTRASI: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /PIXABAY

OSLO , KALBAR TERKINI - Ideologi sesat ISIS telah menyesatkan seorang wanita blasteran Norwegia-Pakistan  untuk menjadi anggota gerombolan ini, sekaligus menjadi 'peternak bayi'. Selama di Suriah pada 2013-2020, wanita Norwegia ini melahirkan anak-anak dari tiga suami sekaligus: mengurus anak-anak ini selama ketiga suaminya berperang.  

Saban suami kembali dari medan perang, wanita yang tak disebut namanya ini, juga bergilir melayani suaminya di ranjang,dan mengurus keperluan mereka selama berada di rumah.

Ketiga lelaki ini kompak menjadi suami dengan tujuan melahirkan kader-kader yang bisa meneruskan idoelogi sesat ISIS.  Dikutip Kalbar-Terkini.com dari harian Norwegia, The Local No dari Oslo, Ibu Kota Norwegia, Selasa, 4 Mei 2021, Pengadilan Oslo pada Selasa lalu menghukum wanita itu, yang tinggal sebagai ibu rumah tangga di Suriah.

Baca Juga: AS makin Ditantang: China Gelar Latihan Kapal Induk, Kapal Amifibinya pun Raksasa!

Hukuman ini karena si wanita menjadi anggota ISIS, meskipun tidak aktif melawan dirinya sendiri.  Tanpa menyebut nama, Pengadilan Oslo dilaporkan menghukum wanita itu selama tiga setengah tahun penjara. Ini karena 'partisipasinya ' dalam organisasi teroris', dengan mengurus rumah tangga mereka, sehingga memungkinkan ketiga suaminya berperang.

“Dengan melakukan perjalanan ke daerah yang dikendalikan oleh ISIS di Suriah… dengan pindah dan tinggal bersama suaminya, mengurus anak-anak dan berbagai tugas di rumah, terdakwa memungkinkan ketiga suaminya untuk secara aktif berpartisipasi dalam pertempuran ISIS,” kata hakim Ingmar Nilsen saat membacakan putusan.

"Menjadi ibu rumah tangga bagi tiga suami berturut-turut,  tidak membuatnya menjadi pengamat pasif. Sebaliknya, dia adalah pendukung sehingga memungkinkan dilakukan jihad, merawat ketiga suaminya di rumah,  dan membesarkan generasi baru rekrutan ISIS,” lanjut hakim.

Wanita muda,  yang mengaku memiliki 'ide radikal' saat berangkat ke Suriah pada awal 2013 untuk bergabung dengan anggota gerombolan ISIS bernama Bastian Vasquez.

Baca Juga: Industri Internet AS Danai Komentar Palsu 4,2 Juta Dolar

Meskipun tidak angkat senjata, dia dituduh membiarkan suaminya pergi berperang sambil mengurus kedua anak dan pekerjaan rumah tangga.

Persidangan tersebut adalah penuntutan pertama di Norwegia atas seseorang yang kembali setelah bergabung dengan ISIS.

Jaksa: Ini Kasus Khusus

"Ini kasus khusus, pertama kalinya, terus terang di mana seseorang dituduh sebagai istri dan ibu (anggota ISIS)," kata jaksa Geir Evanger selama persidangan.

Jaksa penuntut umum telah mengajukan hukuman empat tahun, sementara pembela meminta pembebasannya,  dan segera mengajukan banding atas putusan pada Selasa lalu.

Baca Juga: Transgender Termuda di Inggris Usia 4 Tahun: Ayahnya Pamer di Medsos

Pengacara wanita Nils Christian Nordhus berpendapat bahwa kliennya dengan cepat ingin meninggalkan Suriah setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga. "Dia juga pernah menjadi korban perdagangan manusia karena ditahan di luar keinginannya," tambah Nils.

Tetapi hakim menekankan bahwa wanita itu telah berpartisipasi dalam organisasi 'dengan sengaja atas kemauan sendiri. Wanita itu dipulangkan ke Norwegia pada awal 2020 atas dasar kemanusiaan bersama kedua anaknya, termasuk seorang bocah lelaki yang digambarkan sakit parah. 

Setidaknya,  empat wanita Norwegia lainnya dan anak-anak mereka ditahan di kamp-kamp yang dikendalikan Kurdi di Suriah paska berantakannya ISIS di negara itu.*** 

 

Sumber: The Local No

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x