Pemerintah membentuk komisi penyelidikan kerajaan ke badan keamanannya. setelah penembakan, yang merupakan yang paling mematikan dalam sejarah Selandia Baru modern, dan terburuk yang pernah dilakukan oleh seorang warga negara Australia.
Komisi menyerahkan laporannya kepada pemerintah pada 26 November 2020, yang rinciannya diumumkan pada 7 Desember 2020.
Selandia Baru telah dianggap sebagai tempat yang aman dan toleran dengan tingkat kekerasan senjata yang rendah, dan dinobatkan sebagai negara paling damai kedua di dunia oleh Indeks Perdamaian Global pada 2019, tahun serangan terjadi.
Serangan ini adalah penembakan massal pertama di negara itu sejak pembantaian Raurimu pada 1997.
Sebelumnya, penembakan massal yang paling mematikan di depan umum adalah pembantaian Aramoana pada 1990, yang menewaskan 13 orang.
Meskipun negara ini jarang dikaitkan dengan ekstrem kanan, para ahli berpendapat bahwa ekstremisme sayap kanan telah tumbuh di Selandia Baru.
Sosiolog Paul Spoonley menyebut Christchurch sebagai sarang supremasi kulit putih, dan gerakan nasionalis ekstrem, sebuah saran yang ditolak oleh anggota parlemen Christchurch, Gerry Brownlee.
Australia, tempat asal Tarrant, juga mengalami peningkatan xenofobia, rasisme, dan Islamofobia. Dalam sensus 2018, lebih dari 57 ribu penduduk Selandia Baru melaporkan agama mereka sebagai Islam, sekitar 1,2 persen dari total populasi.
Di Selandia Baru, Masjid Al Noor dibuka pada 1985 sebagai masjid pertama di Pulau Selatan.
Pusat Islam Linwood dibuka pada awal 2018.***