Mampus! Digempur KIA, 100 Tatmadauw Tewas: Warga Gunakan Senpi Rakitan!

- 20 April 2021, 01:46 WIB
MENDUKUNG CRPH -  Penduduk Mingyan berbaris pada Sabtu 17 April 2021 untuk mendukung pemerintahan sementara yang baru dibentuk oleh CRPH (Komite Gerakan Publik Myingyan), Di kota ini, warga melawan Tatmadauw dengan menggunakan senjata api rakitan./ MYINGYAN PUBLIC MOVEMENT COMMITTEE/VIA MYANMAR NOW
MENDUKUNG CRPH - Penduduk Mingyan berbaris pada Sabtu 17 April 2021 untuk mendukung pemerintahan sementara yang baru dibentuk oleh CRPH (Komite Gerakan Publik Myingyan), Di kota ini, warga melawan Tatmadauw dengan menggunakan senjata api rakitan./ MYINGYAN PUBLIC MOVEMENT COMMITTEE/VIA MYANMAR NOW /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Gunakan Senpi Rakitan

Pada Minggu sore, Tatmadauw dilaporkan menghancurkan benteng anti-kudeta di Kota Myingyan, Mandalay. Di kubu-kubu yang terbuat dari bantalan pasir di kawasan Lanmadaw, warga sipil menggunakan senpi rakitan termasuk  senapan berburu, untuk menahan serangan pasukan rezim. 

Pada Senin, sekitar 200 anggota menyerang benteng-benteng itu sejak sore hingga jam 10 malam, menurut penduduk setempat. Diperkirakan, enam orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, ditangkap setelah serangan itu. 

Sumber lokal menyatakan,  ada korban di pihak angkatan bersenjata, tetapi tidak ada warga sipil yang tewas dalam serangan itu. Myanmar Now tidak dapat mengkonfirmasi rincian ini hingga berita ini diturunkan. 

Seorang penduduk di Myingan memberi tahu bahwa Tatmadauw sedang  menembaki setiap orang yang mereka lihat. Seperti di zona perang, penduduk membangun kembali benteng di Lanmadaw sebelum fajar pada Senin, tetapi dihancurkan kembali oleh pasukan sekitar pukul 10 pagi.

Sebelum serangan di Lanmadaw pada  Minggu, tentara dan polisi tanpa pandang bulu menembak orang-orang di dekat pasar kota Myingan. Setidaknya,  satu orang terluka, dan dalam kondisi kritis setelah ditembak di kepala, menurut sumber setempat. Korban adalah seorang pekerja di sebuah toko beras, dan ditembak oleh pasukan ketika dia mencoba menutup pintu toko,  ketika Tatmadauw melewati area tersebut. 

Sekitar pukul empat sore pada Minggu, terjadi ledakan di depan kantor cabang Bank KBZ di kota itu,  tetapi tidak ada yang dilaporkan terluka. Penyebab ledakan tidak diketahui. 

Menurut organisasi bantuan lokal, sedikitnya 23 orang telah dibunuh di Myingyan oleh militer dan polisi dalam tindakan keras terhadap demonstrasi sejak kudeta 1 Februari 2021. 

Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik, sebuah kelompok advokasi yang memantau kekerasan rezim, melaporkan bahwa lebih dari 730 orang telah terbunuh di seluruh negeri selama periode yang sama.*** 

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah