Mampus! Digempur KIA, 100 Tatmadauw Tewas: Warga Gunakan Senpi Rakitan!

- 20 April 2021, 01:46 WIB
MENDUKUNG CRPH -  Penduduk Mingyan berbaris pada Sabtu 17 April 2021 untuk mendukung pemerintahan sementara yang baru dibentuk oleh CRPH (Komite Gerakan Publik Myingyan), Di kota ini, warga melawan Tatmadauw dengan menggunakan senjata api rakitan./ MYINGYAN PUBLIC MOVEMENT COMMITTEE/VIA MYANMAR NOW
MENDUKUNG CRPH - Penduduk Mingyan berbaris pada Sabtu 17 April 2021 untuk mendukung pemerintahan sementara yang baru dibentuk oleh CRPH (Komite Gerakan Publik Myingyan), Di kota ini, warga melawan Tatmadauw dengan menggunakan senjata api rakitan./ MYINGYAN PUBLIC MOVEMENT COMMITTEE/VIA MYANMAR NOW /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

"Pertempuran masih berlangsung sekarang, kami masih bisa mendengar suara artileri berat, ”kata seorang warga kepada Myanmar Now, Senin sore.

Bentrokan terjadi di sekitar Desa Kansee,  dan penduduk berlindung di rumah-rumah ibadah. "Itu adalah tempat Batalyon 6 KIA ditempatkan sebelum tahun 2011,” tambah penduduk.

"Tentara merebut pangkalan dalam pertarungan sebelumnya,  dan sekarang KIA melawan balik. Belum ada laporan korban sipil, tapi komunikasi di daerah itu juga terganggu," katanya. 

Selama bentrokan pada Minggu, KIA menyerang konvoi militer Myanmar dengan ranjau darat.

Petugas informasi KIA,  Kolonel Naw Bu mengkonfirmasi bentrokan di Kotapraja Hpakant, dan menambahkan bahwa ada juga pertempuran di dekat Kota Hopin."Pertempuran juga terjadi di daerah sekitar Brigade 8 kami," katanya.   

Tatmadauw melakukan serangan udara. ke Brigade 8 yang bermarkas di sebelah timur Hopin.

Awal April 2021 ini, Tatmadauw melancarkan serangan besar-besaran dalam upaya untuk merebut kembali pangkalan Alaw Bum yang penting karena strategis di dekat perbatasan China. 

KIA yang  bertahan di pangkalan sebuah bukit, dilaporkan telah membunuh seluruh batalion Tatmadaw. 

Pertempuran telah mereda di daerah itu, tetapi Kolonel Naw Bu yakin bahwa  junta telah menambah pasukannya untuk kembali melancarkan serangan militer. 

Setelah kondisi di Kachin relatif damai selama bertahun-tahun,  KIA akhirnya melancarkan banyak serangan dalam beberapa pekan terakhir setelah kudeta militer 1 Februari 2021.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah