Pasukan AS Dekati Rusia, Biden Telpon Putin: Isyarat Ancaman?

- 14 April 2021, 00:40 WIB
 LATIHAN MILITER AS -  Prajurit AS ambil bagian dalam latihan militer multinasional gabungan 'Noble Partner 2020' di pangkalan militer Vaziani di luar Tbilisi, Georgia, 18 September 2020. Tahun ini lebih 2.700 prajurit militer dari Georgia, AS, Inggris, Polandia dan Prancis bergabung dalam pelatihan multinasional, menurut informasi Kementerian Pertahanan Georgia./ EPA-EFE /ZURAB KURTSIKIDZE/
LATIHAN MILITER AS - Prajurit AS ambil bagian dalam latihan militer multinasional gabungan 'Noble Partner 2020' di pangkalan militer Vaziani di luar Tbilisi, Georgia, 18 September 2020. Tahun ini lebih 2.700 prajurit militer dari Georgia, AS, Inggris, Polandia dan Prancis bergabung dalam pelatihan multinasional, menurut informasi Kementerian Pertahanan Georgia./ EPA-EFE /ZURAB KURTSIKIDZE/ /ZURAB KURTSIKIDZE/EPA-EFE VIA TASS

Biden Telpon Putin

Sementara itu,  Presiden AS Joe Biden dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Rusia Vladimir Putin. menyarankan untuk mempertimbangkan kemungkinan pertemuan pribadi tingkat tertinggi di masa mendatang, demikian layanan pers Kremlin melaporkan, Selasa ini, pasca  percakapan antara kedua pemimpin negara. 

Perlu dicatat, para pemimpin membahas secara rinci kondisi hubungan Rusia-AS saat ini,  dan beberapa aspek dari agenda internasional. "Presiden AS mengusulkan untuk mempertimbangkan kemungkinan mengadakan pertemuan pribadi pada tingkat tertinggi di masa mendatang," bunyi pernyataan itu. 

Layanan pers Kremlin menekankan, kedua presiden menyatakan kesiapannya  'untuk melanjutkan dialog tentang bidang-bidang utama guna memastikan keamanan global, yang akan memenuhi kepentingan, tidak hanya untuk Rusia dan AS melainkan juga seluruh komunitas internasional'.  

"Joe Biden menyuarakan minat dalam menormalisasi keadaan di jalur bilateral, dan membangun kerja sama yang stabil, dan dapat diprediksi pada masalah akut, seperti memastikan stabilitas strategis dan pengendalian senjata, program nuklir Iran, situasi di Afghanistan, dan perubahan iklim global," demikian pernyataan Kremlin. 

Biden juga dilaporkan telah membenarkan adanya undangan Putin untuk menghadiri KTT Iklim yang akan digelar melalui konferensi video pada 22-23 April 2021.

"Telah disepakati untuk menginstruksikan instansi terkait guna menangani masalah yang disinggung dalam panggilan telepon," bunyi pernyataan itu. 

Ini adalah panggilan telepon kedua antara Putin dan Biden.

Saling telpon antara kedua pemimpin berlangsung pertama kali pada 26 Januari 2021, dan berlangsung sekitar 35 menit.

Kedua pemimpin kemudian secara khusus menyatakan kepuasan atas pertukaran catatan diplomatik pada hari yang sama, yang menandai perpanjangan perjanjian START Baru.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah