Perang Berkecamuk di Semenanjung Korea, jika Biden Temperamental

- 26 Maret 2021, 17:39 WIB
PASUKAN KHUSUS - Pasukan khusus Korea Utara sedang berlatih. Korut mulai melancarkan serangkaian uji coba rudal balistiknya yang memancing reaksi AS dan sekutunya, Korsel dan Jepang./ MILITARY WATCH MAGAZINE/
PASUKAN KHUSUS - Pasukan khusus Korea Utara sedang berlatih. Korut mulai melancarkan serangkaian uji coba rudal balistiknya yang memancing reaksi AS dan sekutunya, Korsel dan Jepang./ MILITARY WATCH MAGAZINE/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Pada Januari 2021, pemimpin Korut Kim Jong Un menyatakan pihaknya akan memperluas persenjataan, dan membangun kemampuan militer negaranya untuk mengatasi apa yang disebutnya permusuhan dengan AS. 

KCNA melaporkan, berat hulu ledak senjata baru telah ditingkatkan menjadi 2,5 ton (5.510 pon). Uji coba pada Kamis kemarin juga mengkonfirmasi keandalan versi perbaikan dari mesin bahan bakar padat senjata, yang akan meningkatkan mobilitas rudal, ketinggian rendah, dan penerbangan bermanuver. 

Pengamat Korea Selatan mengatakan,  senjata itu kemungkinan merupakan versi upgrade Korut dari Iskander buatan Rusia, rudal berkemampuan nuklir jarak pendek, yang dirancang untuk terbang berketinggian rendah, dan melakukan penyesuaian panduan dalam penerbangan.  

Mereka menyatakan, rudal itu memiliki peluang lebih baik untuk menghindari sistem pertahanan rudal di Korea Selatan. 

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menyatakan pada Jumat, senjata Korea Utara adalah jenis rudal balistik baru yang diperlihatkan selama parade militer di Pyongyang pada Januari 2021.

Kishi menegaskan, Jepang akan memperkuat sistem pertahanan misilnya untuk memastikan perdamaian dan keamanan.*** 

 

Sumber: The Associated Press

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah