KALBAR TERKINI - Seorang analisis China menilai ancaman AS dan sekutu-sekutunya merupakan ancaman lingkaran kecil yang tak perlu dirisaukan oleh Tiongkok. Hal ini karena Negeri Tirai Bambu memiliki angkatan bersenjata yang tangguh termasuk angkatan laut.
Alih-alih AS dan sekutu-sekutunya hanya 'lingkaran kecil' ditunjukkan lewat berlayarnya Nanchang, kapal perusak besar Type 055 kelas 10.000 ton pertama China melalui Selat Tsushima, Kamis, 18 Maret 2021, menuju Laut Jepang.
Pelayaran kapal tempur ini terjadi hanya beberapa hari setelah AS lewat Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinden bertemu dengan mitranya di Jepang, dan sepakat menyebut China sebagai ancaman.
Baca Juga: Kecam Anti-Asia di Amerika, Rihanna: Saya Merasa Sedih untuk Komunitas Asia
Baca Juga: Pembantaian di AS Meningkat, Biden Dianggap Nafikan Warga Asia-Amerika
Baca Juga: Warganya Diseret ke Pengadilan AS, Korut Sudahi Hubungan Diplomatik dengan Malaysia
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Global Times, Jumat, 19 Maret 2021, operasi Armada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), yang dipimpin oleh kapal perusak besar Type 055, kemungkinan dijadwalkan secara rutin untuk menunjukkan kesiapan tempur Type 055 di laut yang jauh.
"Kapal ini juga dapat menjalankan berbagai misi bahari, termasuk pertahanan udara dan tugas anti-kapal selam, setelah ditugaskan pada awal 2020," kata Song Zhongping, ahli militer China dan komentator televisi, Jumat.
Pasukan Bela Diri Maritim Jepang sudah melihat armada Angkatan Laut PLA, yang terdiri dari tiga kapal perang, yakni kapal perusak berpeluru kendali Type 055 Nanchang, kapal perusak berpeluru kendali Type 052D Chengdu, dan fregat berpeluru kendali Type 054A Daqin.