Prancis dan Inggris telah mengirim atau berencana mengirim pasukan angkatan laut ke LCS untuk melakukan operasi kebebasan navigasi. Menurut Kementerian Perhananan China, seharusnya negara-negara kawasan melakukan upaya untuk mengubah LCS menjadi lautan perdamaian, persahabatan, dan kerja sama.
Ditegaskan, tekad China untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, tidak akan terguncang serta akan secara tegas menentang negara mana pun yang menganggu upaya damai itu.
Kehadiran dan ketegangan militer di kawasan itu telah mencampuri urusan kawasan, dan merugikan kepentingan bersama negara-negara kawasan dengan dalih di bawah premis 'kebebasan navigasi.'
Mengenai hubungan militer China-Rusia, beberapa pakar asing memperkirakan bahwa Rusia mungkin akan menjalin aliansi militer dengan China walaupun mendapat tekanan NATO pimpinan AS.
Menurut Kementerian Pertahanan China dalam pernyataannya, China dan Rusia bersikeras pada prinsip non-blok untuk kemitraan strategis komprehensif kedua negara, dan tidak akan menargetkan negara ketiga mana pun yang sama sekali berbeda dari aliansi militer antara beberapa negara lain.
Mengenai apakah China akan menyesuaikan kebijakan pertahanan nasionalnya, pihak kementerian menyatakan, China secara tegas dan teguh secara defensif menjalankan kebijakan pertahanan nasional.
Militer China juga tegas menjalankan tugas dan misinya dan juga tegas membela keselamatan dan kedaulatan nasionalnya. "Sejak berdirinya Republik Rakyat China, kami tidak pernah melancarkan perang atau menduduki satu inci pun wilayah negara lain. Kami tidak akan menyerahkan satu inci pun wilayah yang diwarisi dari nenek moyang kami, dan kami tidak menginginkan apa pun dari wilayah yang kami miliki ke negara lain, " tegas kementerian dalam pernyataannya.***
Sumber: Global Times