JERUSALEM, KALBAR TERKINI - Sebuah ledakan menggelegar, menghantam sebuah kapal kargo roll-on MV Helios Ray milik Israel. Kapal berbendera ini diduga diterjang roket ketika sedang berlayar keluar dari Timur Tengah dalam perjalanannya ke Singapura, Jumat, 26 Februari 2021. Awaknya tidak terluka, tetapi kapal itu mengalami dua lubang di sisi kiri dan dua di sisi kanan, tepat di atas garis air.
Berita itu baru diketahui pihak Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin, 1 Maret 2021, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, bereaksi keras. Netanyahu menuduh serangan di Teluk Oman itu dilakukan oleh pihak Iran.
Tanpa menawarkan bukti apa pun atas klaimnya, Netanyahu, aksi sangat jelas dilakukan Iran."Itu memang tindakan Iran, itu jelas. Iran adalah musuh terbesar Israel, saya bertekad untuk menghentikannya. Kami melakukannya di seluruh wilayah, ”kata Netanyahu yang langsung ditepis oleh Iran.
Baca Juga: Misterius, Ancaman Iran jika Badan Atom Internasional Keluarkan Resolusi
Ledakan di kapal milik Israel tersebut, masih menurut The Associated Press, dari Kota Jerusalem, Ibu Kota Israel, persis ketegangan AS dan Iran selama musim panas pada 2019, ketika militer AS menuduh Iran menyerang beberapa kapal tanker minyaknya di Teluk Oman. Kapal-kapal ini diserang dengan ranjau limpet, yang dirancang untuk dipasang secara magnetis ke lambung kapal.
Teluk Oman mengarah melalui Selat Hormuz yang sempit, jalur penting untuk pasokan minyak dunia. Namun, Teheran membantah tuduhan bahwa pihaknya berada di balik serangan ranjau limpet.
Masih belum jelas apa yang menyebabkan ledakan pada Jumat itu. Kapal Israel tersebut telah mengeluarkan mobil yang dimuatnya di berbagai pelabuhan di Teluk Persia sebelum terjadi ledakan sehingga nahkoda memaksa kapalnya untuk berbalik arah.
Baca Juga: Dua Super Tangker di Perairan Kalbar, Mahfud MD: Lanjutkan Proses Hukum
Pihak Iran sendiri menanggapi pernyataan Netanyahu dengan mengatakan 'menolak dengan keras' klaim bahwa mereka berada di balik serangan itu. Dalam jumpa pers, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh menegaskan, Netanyahu 'menderita obsesi dengan Iran" dan menggambarkan tuduhannya sebagai kompensasi dari 'menjual rasa takut'.