Filmkan Perjuangan Berantas ISIS, Pasukan Wanita Suriah Berterima Kasih kepada Hillary Clinton

- 28 Februari 2021, 17:16 WIB
LAWAN ISIS -  Komandan YPJ Nesrin Abdullah berfoto bersama mantan Menlu AS Hillary Clinton (kiri) dan foto seorang personel YPJ bersiaga. Mantan  istri Presiden Bill Clinton ini ikut andil dalam pembuatan sebuah film serial dokumenter  televisi tentang romantika YPJ menyikat gerombolan teroris ISIS./THE SYRIAN OBSERVER/
LAWAN ISIS - Komandan YPJ Nesrin Abdullah berfoto bersama mantan Menlu AS Hillary Clinton (kiri) dan foto seorang personel YPJ bersiaga. Mantan istri Presiden Bill Clinton ini ikut andil dalam pembuatan sebuah film serial dokumenter televisi tentang romantika YPJ menyikat gerombolan teroris ISIS./THE SYRIAN OBSERVER/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

 “Kami, wanita bebas Suriah, membuat sejarah di sini; kami berjuang di lapangan untuk melindungi keberadaan kami dan hak-hak kami; dan kalian, di dunia bebas, mendokumentasikan peristiwa sejarah ini dan menyampaikan realitas perjuangan kebebasan, keadilan, kemanusiaan, dan hak perempuan di dunia, ”tutup Abdullah. 

Pada Selasa, 16 Februari 2021, Gayle Tzemach Lemmon menerbitkan buku The Daughters of Kobani: A Story of Rebellion, Courage, and Justice, tentang peran pejuang YPJ melawan Negara Islam (ISIS) di Suriah. 

Buku tersebut diterbitkan oleh Penguin Random House, sebuah perusahaan penerbitan di New York, AS, yang terkenal dengan penerbitan buku-buku non-fiksi. Setebal 254 halaman, buku  ini dipisahkan menjadi sepuluh bagian, yang mencakup detail tentang pengalaman pejuang YPJ bersama foto tokoh utama.

Baca Juga: Setuju AS Serang Teroris, Suriah: Tapi Hormati Wilayah Kedaulatan Kami, Jangan Kurang Ajar!

Perusahaan keluarga yang dikelola keluarga HiddenLight Productions milik mantan Sekretaris Negara AS itu, menyatakan bahwa mereka diberikan hak untuk membuat serial drama berdasarkan buku tersebut. 

Clinton menyatakan bahwa dia memilih buku itu karena mengangkat  realitas wanita, yang bertempur di samping pria di medan perang untuk mempertahankan tanah airnya melawan kelompok ekstremis, menurut BBC.***

 

Sumber: The Syrian Observer

 

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x