Jabat Menteri Kesepian, Sakamoto Pernah Pimpin Komite Urusan Diet di Partainya

- 17 Februari 2021, 00:45 WIB
DEPRESI - Merenung, cekikikan, senyum-senyum sendiri bahkan mendadak menangis, bisa jadi, merupakan indikasi bahwa seseorang sebentar lagi jadi gila. Inilah salah satu dampak dari depresi lantaran kesepian. Tanpa penanganan medis, maka orang seperti ini bisa bunuh diri.//PIXABAY/
DEPRESI - Merenung, cekikikan, senyum-senyum sendiri bahkan mendadak menangis, bisa jadi, merupakan indikasi bahwa seseorang sebentar lagi jadi gila. Inilah salah satu dampak dari depresi lantaran kesepian. Tanpa penanganan medis, maka orang seperti ini bisa bunuh diri.//PIXABAY/ /

Itu sebabnya PM Suga mengikuti kiat PM Inggris, Theresa May yang  membentuk portofolio kabinet untuk memerangi kesepian. Ketika menjabat PM Inggris pada  2016 hingga 2019, May membentuk menteri pertama di dunia yang khusus memerangi kesepian. Dalam pandangan May, kesepian merupakan masalah kesehatan paling serius yang dihadapi masyarakat Inggris.

Baca Juga: Digali, Makam Remaja Perempuan yang Dibunuh Sesama Personel Tentara Komunis

Jepang di masa lalu pernah menunjuk menteri untuk menangani masalah yang terkait dengan kesepian. Umpamanya, individu 'hikikomori', sebutan untuk seseorang yang tidak pernah meninggalkan rumah bahkan hingga bertahun-tahun yang akhirnya kerap meninggal dunia dalam kesendirian alias kesepian.

Ketika melantik Sakamoto sebagai 'menteri kesepian', PM Suga  menyuruhnya mempromosikan tindakan komprehensif yang memotong yurisdiksi kementerian terkait penanganan emergensi bagi warga kesepian. Suga merujuk peningkatan kasus bunuh diri, terutama di kalangan wanita karena krisis korona. Pun terkait  masalah kesepian lainnya akibat permintaan pemerintah kepada warga untuk menahan diri dari berbagai acara yang tidak perlu.

Baca Juga: Rakor Persiapan di Medan, Menpora Puji Kesiapan Tuan Rumah PON XXI Tahun 2024

Dalam konferensi pers usai penunjukkannya sebagai Menteri Negara Urusan Kesepian, Sakamoto menyatakan bahwa isolasi akibat pandemi merupakan contoh dari 'ikatan masyarakat secara umum yang menjadi lebih lemah'.  Sakamoto pun merujuk langkah-langkah pemerintah yang sudah diberlakukan terkait mengurangi angka bunuh diri.

Di antaranya, program perawatan warga lanjut usia yang hidup sendiri. Untuk itu, Sakamoto berjanji akan bekerja keras supaya warga yang membutuhkan bantuan pemerintah akan menerimanya sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Beberapa Wilayah Dilanda Karhutla, Satelit Pantau 49 Titik Panas Terbanyak di Kubu Raya

Pada Januari lalu, sekelompok anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, membentuk kelompok studi untuk menyelidiki masalah kesepian tersebut. Hal ini dinyatakan oleh anggota Majelis Rendah, Takako Suzuki, salah satu pengurus kelompok ini,  di depan Komite Anggaran DPR Jepang pada Kamis, 4 Februari 2021.

"Kami harus menemukan cara untuk mengurangi jumlah orang yang menderita kesepian, sesuatu yang sebenarnya tidak pernah mereka inginkan," katanya.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x