Senator Wilayah Colorado, Amerika Serikat Minta Apple dan Google Singkirkan TikTok dari Toko Aplikasi

5 Februari 2023, 19:38 WIB
Ilustrasi aplikasi TikTok yang dimintak untuk disingkirkan dari Google dan Apple /

KALBAR TERKINI - Senator wilayah Colorado, Amerika Serikat, Michael Bennet meminta Apple dan Google untuk menyingkirkan TikTok dari toko aplikasi mereka.

Permintaan kepada Apple dan Google disampaikan Bennet dalam sebuah surat pada Kamis 2 Februari 2023 yang ditujukan langsung pada bos kedua perusahaan tersebut, Tim Cook dan Sundar Pichai.

Bennet yang merupakan anggota Komite Intelijen Senat adalah anggota parlemen pertama yang menghubungi langsung penyedia toko aplikasi seperti Apple dan Google untuk meminta penghapusan TikTok.

Baca Juga: INTIP Sinopsis dan Para Pemain Film Tasbih Kosong, Kisah Nyata Persugihan Di Sebuah Desa di Daerah Ini

Permintaan Bennet tersebut hanyalah satu dari serangkaian tindakan kongres untuk melarang TikTok.

"Pengaruh besar TikTok dan pengumpulan data yang agresif menimbulkan ancaman khusus bagi keamanan nasional AS, karena kewajiban perusahaan induknya di bawah hukum China.

Mengingat kekhawatiran yang serius dan berkembang ini, saya meminta Anda segera menghapus TikTok dari toko aplikasi Anda masing-masing," tulis Bennet dalam surat tersebut.

Baca Juga: Setelah 100 Hari Pencarian Kerahkan Seribu Warga, Jasad Remaja 15 Tahun di China Ditemukan di Dekat Sekolahnya

Sejak Januari, Partai Republik dan Demokrat telah menyerukan kepada kolega mereka, atau pejabat pemerintahan Joe Biden untuk segera memberlakukan pembatasan pengumpulan data yang lebih ketat atau larangan aplikasi secara nasional.

Dengan alasan kemungkinan risikonya terhadap keamanan nasional AS.

AS saat ini memang menjadi negara dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia (109 juta).

Baca Juga: MENGENAL Apa Itu Tribunal Belmarsh dan Siapa Julian Assange Dalam Kebebasan Jurnalisme Dunia

Disusul Brasil (76,56 juta), dan Indonesia (69,58 juta). 

Menurut Influencer Marketing Hub, rata-rata pengguna menghabiskan waktu 1,5 jam per hari di TikTok. 

Selain itu, aplikasi garapan Byte Dance tersebut juga telah diunduh 3,5 juta miliar kali di seluruh dunia. 

Sementara itu, TikTok sendiri selama tiga tahun terakhir telah berupaya bernegosiasi dengan pemerintah federal terutama Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS). 

Negosiasi tersebut bertujuan untuk tetap mengoperasikan  aplikasinya di AS.

Baca Juga: USAHA Swedia Untuk Gabung Dengan NATO Terancam Gagal, Ternyata Ini Penyebabnya

Dilansir dari The Verge, TikTok menghadapi peningkatan pengawasan sejak pemerintahan Trump. 

Pasalnya, banyak anggota parlemen yang khawatir aplikasi tersebut dapat membagikan data pengguna AS ke pemerintah China.

Baru-baru ini, CEO TikTok Shou Zi Chew bahkan dipanggil untuk memberikan kesaksian di depan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS. 

Ia akan dimintai keterangan termasuk soal hubungan aplikasi dengan Partai Komunis China.

Pemanggilan Chew oleh DPR AS itu akan berlangsung pada 23 Maret. 

Baca Juga: Organisasi Ilmuwan Dirian Albert Einstein Atur Ulang jam Kiamat, Isyaratkan Akhir Dunia Sudah Dekat

Ia juga akan membahas langkah-langkah privasi dan keamanan data aplikasi, serta dampaknya pada anak di bawah umur.***

 

 

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler