Xi Jinping Berkunjung ke Arab Saudi, Ternyata Untuk Bicarakan Ini

8 Desember 2022, 09:01 WIB
Presiden Xi Jinping. (Foto: Dok Net) /

 

KALBAR TERKINI - Pada tanggal 7 Desember Kemarin, Presiden China Xi Jinping mendarat di Arab Saudi dalam urusan untuk menghadiri pertemuan puncak konferensi antara China dan Saudi.

Dengan kedua bendera Arab Saudi dan China berkibar bersebelahan di Riyadh, Xi Jinping di sambut dengan hangat oleh para Arab Saudi untuk mengikuti konferensi puncak tersebut.

Pertemuan antara kedua negara tersebut dikatakan bertujuan untuk mempererat hubungan antara China dan negara-negara Arab.

Para ahli juga menduga tujuan Xi Jinping adalam pertemuan ini adalah karena China berupaya untuk kembali mengangkat pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: ISU Kudeta di Jerman Menyeruak, 3.000 Polisi Melakukan Penangkapan

Diketahui pertumbuhan ekonomi mereka yang sedang mengalami penurunan akibat ketatnya kebijakan anti-Covid 19 yang diberlakukan oleh pemerintahan China sejak awal penyebaran virus Corona.

Mereka memperkirakan China mencoba untuk mendapatkan minyak dari negara-negara Arab, hal ini berpapasan dengan akan diberlakukannya rencana Price Cap yang dibentuk oleh negara-negara NATO.

Adapun Price Cap ini untuk melawan kekuatan ekonomi Rusia di pasar minyak dunia.

Ini dilakukan oleh NATO dalam upaya untuk menghentikan Rusia dari menjual minyak dengan harga diskon besar-besaran ke negara-negara lain.

Pada tanggal 6 Desember 2022, untuk melawan Price cap Rusia telah mengumumkan rencana untuk menetapkan harga minyak sesuai dengan keputusan mereka.

Baca Juga: Putin Sahkan UU Atur Orientasi Seks Warganya, Bagi yang Melanggar Bisa Dikenakan Denda Hingga Rp 1,2 Miliar

Rusia ingin memastikan negara-negara yang akan membeli minyak dari mereka seperti India, China, dan mungkin Indonesia untuk tetap mendapatkan harga minyak diskon.

Sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Rusia untuk negara-negara tersebut namun Rusia juga berencana untuk memutus pasokan minyak ke semua negara yang setuju dengan rencana Price cap tersebut.

Selain dari itu, Rusia juga sempat mengatakan mereka siap untuk memotong jumlah produksi minyak mereka.

Dengan memotong produksi minyak bersama dengan OPEC, Rusia dan OPEC akan dapat memaksa harga minyak untuk melonjak di seluruh dunia.

Baca Juga: Update Kasus Bom Bunuh Diri Bandung: Profil Lengkap Pelaku dan Pengakuan Pemilik Motor yang Digunakannya

Hal ini tentunya, tidak akan merugikan bagi mereka yang menjualnya seperti Rusia dan OPEC.

Selain mengenai minyak dunia, kunjungan Xi Jinping ke Riyadh juga memberikan indikasi bahwa Amerika mulai kehilangan pengaruhnya di Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya.

Hubungan Riyadh dan Washington telah mengalami kemunduran drastis saat naiknya Joe Biden ke kursi pemerintahan.

Joe Biden pada saat itu menjanjikan akan membawa putra mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman, ke pengadilan atas kematian jurnalis bernama Jamal Khashoggi.

Namun saat mulainya perang di Ukraina, Amerika yang mulai mengalami inflasi memaksa Joe Biden untuk bertemu dengan MBS di Riyadh pada 15 July 2022 lalu.

Setelah dari kunjungan tersebut OPEC malah memotong produksi minyak mereka bersama-sama dan sekarang Arab Saudi dengan meriah menyambut Xi Jinping.

Dengan rencana Price Cap negara-negara NATO terhadap harga minyak Rusia, OPEC sempat mengatakan mereka mungkin akan memutuskan untuk memotong produksi minyak mereka lagi.

Untuk saat ini belum dapat dipastikan apa rencana Xi Jinping di Arab Saudi namun ini kembali menunjukan bahwa Xi Jinping mulai aktif kembali di panggung politik Internasional.***

Penulis: Aldy Habibie

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler