Jemaaah Yahudi Diberondong Senjata di Bus Menuju Yerusalem

15 Agustus 2022, 04:37 WIB
19 Rabi Yahudi Amerika Berhenti Danai Israel, JCF : Khawatir Menindas Palestina /Ilustrasi /Pixabay

JERUSALEM, KALBAR TERKINI - Konflik berdarah antara mayoritas etnis Arab dan Yahudi terus berlanjut.

Diyakini bahwa perdamaian di antara keduanya hanya akan terjadi jika hari kiamat segera tiba.

Tak heran jika konflik ini menjadi abadi karea memunculkan konfik-konflik baru, termasuk kasus terbaru pada Minggu, 14 Maret 2022 ini.

Seorang pria bersenjata yang diduga orang Palestina, melukai tujuh orang di dalam bus yang membawa jemaah Yahudi di Kota Tua Yerusalem.

Baca Juga: Tiongkok Terbitkan Buku Putih Satukan Etnisnya Sedunia: Bakal kian Picu anti-China di Indonesia?

Kejadian pada Minggu ini dikonfirmasi dari polisi dan saksi mata orang Israel, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters.

Penembak itu kemudian menyerahkan diri kepada pihak berwenang Israel, menurut sebuah pernyataan polisi, yang tidak mengidentifikasi dirinya.

Media Israel melaporkan penyerangnya adalah seorang Palestina dari Yerusalem timur.

Kota Tua menampung situs-situs yang suci bagi orang Yahudi, Muslim dan Kristen.

Yerusalem juga merupakan salah satu daerah di mana orang-orang Palestina mencari kenegaraan.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, walaupun klaim atas status tersebut tidak mendapat pengakuan internasional.

Serangan itu terjadi pada Minggu dini hari, ketika orang-orang Yahudi meninggalkan upacara Tembok Barat yang menandai akhir hari Sabat.

"Yerusalem adalah ibu kota kami dan pusat wisata untuk semua agama," kata Perdana Menteri Israel Yair Lapid dalam sebuah pernyataan.

lapid menambahkan bahwa pasukan keamanan Israel akan 'memulihkan ketenangan.

Faksi-faksi gerilyawan Palestina di Gaza memuji serangan itu, yang terjadi seminggu setelah pecahnya permusuhan terburuk dalam lebih dari setahun.

Ketika itu, jet-jet Israel menggempur jalur pantai yang sempit itu.

Militer Israel mengklaim, gempuran itu merupakan serangan pencegahan yang bertujuan mengantisipasi ancaman yang akan segera terjadi ke Israel.

Namun, kala itu tidak ada klaim tanggung jawab langsung dari salah satu faksi bersenjata.

Setidaknya, 49 orang tewas di Gaza, dan ratusan lainnya terluka selama 56 jam pertempuran.

Selama pertempuran, faksi militan Jihad Islam meluncurkan 1.000 roket ke Israel.

Sejak itu, ketegangan terus berlanjut sejak itu, dan pekan lalu, tiga pria bersenjata tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Israel di Kota Nablus, Tepi Barat.***

Sumber: Reuters

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler