Bashar Al Assad kian Ganas, Anak-anak pun Dihilangkan Paksa dengan Dalih Terlibat ISIS.

5 Februari 2022, 14:51 WIB
NICEF: 850 anak terkepung dan ketakutan di penjara setelah enam hari bentrok di Suriah. /pexels/ Khaled Akacha

KALBAR TERKINI - Bashar Al Assad kian Ganas, Anak-anak pun Dihilangkan Paksa dengan Dalih Terlibat ISIS.

Presiden Bashar al-Assad kian sewenang-wenang pasca kembali memimpin Suriah sejak 2021.

Penangkapan dan siksaan terus dialami oleh siapa saja alias tanpa pandang bulu termasuk anak-anak yang dicurigai memprotes korupsi dan kekejaman rezim itu.

Baca Juga: Qatar Tolak Normalisasi dengan Suriah, Al-Thani: Tidak Layak, Assad Teror Rakyat!

Kritik sekecil apa pun akan berakhir dengan penyiksaan, sebagaimana pengumuman Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) dalam laporan terbarunya.

Laporan yang dirilis oleh SNHR pada Jumat, 4 Februari 2022 ini, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.Com dari The Syrian Observer, mendokumentasikan setidaknya 143 kasus penangkapan dan penahanan sewenang-wenang pada Januari 2022, termasuk dua anak.

Rezim Al-Assad juga melakukan pembatasan lebih lanjut pada kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Alaa Moussa, Monster Suriah yang Diburu Malaikat Maut: Mengungsi dan Terjebak di Kandang Macan

Menurut koran independen yang juga oposisi dari rezim, laporan setebal 19 halaman ini menjelaskan bahwa sebagian besar penangkapan di Suriah dilakukan tanpa surat perintah pengadilan.

Penangkapan dilakukan saat para korban melewati pos pemeriksaan atau selama penggerebekan dengan melibatkan pasukan keamanan dari empat badan intelijen utama rezim, yang sering bertanggung jawab atas penahanan ekstra-yudisial.

Setiap tahanan disiksa sejak saat pertama kali ditangkap, dan tidak diberi kesempatan untuk menghubungi keluarga atau akses ke pengacara.

Baca Juga: Sejarah 20 Agustus: Khalid bin Walid Pimpin Pasukan Muslim Kuasai Suriah dan Palestina Tumbangkan Bizantium

Pihak berwenang juga dengan tegas menyangkal penangkapan sewenang-wenang yang dilakukan, dan sebagian besar tahanan kemudian dikategorikan sebagai penghilangan paksa.

Laporan ini menguraikan rekor jumlah penangkapan atau penahanan sewenang-wenang, yang tercatat terjadi sepanjang Januari 2022 oleh pihak-pihak yang berkonflik, dan pasukan pengendali di Suriah.

Laporan tersebut tidak termasuk penculikan di mana laporan ini tidak dapat mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Rakyat Suriah Ditekan Pilih Al-Assad, Kota-kota pun Dilanda Protes

Laporan juga mendokumentasikan penangkapan sewenang-wenang yang kemudian berubah menjadi penghilangan paksa.

Ditambahkan, di antara penangkapan dan penahanan yang didokumentasikan oleh SNHR pada Januari 2022, dilakukan oleh pasukan rezim Suriah yang menganiaya dan menangkap orang-orang yang telah menyelesaikan penyelesaian status keamanan mereka dengan rezim Suriah.

Laporan tersebut juga mencatat penangkapan yang menargetkan warga sipil, sehubungan dengan kritik mereka terhadap kondisi kehidupan yang memburuk di wilayah yang dikuasai rezim.

Baca Juga: Suriah Kejam Gunakan Gas Beracun, Ribuan Anak Negeri Dikorbankan

Laporan ini juga mendokumentasikan penangkapan yang menargetkan sejumlah warga pengungsi setelah mereka kembali ke daerah asalnya, dan sekarang kembali di bawah kendali pasukan rezim Suriah, yangterkonsentrasi di Hama dan Aleppo.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) terus menegakkan kebijakan penahanan sewenang-wenang dan penghilangan paksa kelompok tersebut pada Januari 2022.

Laporan mencatat bahwa serangan penyerangan massal dan penangkapan oleh personel SDF menargetkan warga sipil dengan dalih memerangi sel-sel ISIS.

Adapun Hay’at Tahrir al Syam (HTS) dalam laporannya juga mencatat bahwa pada Januari 2022, pihaknya menahan warga sipil yang mengkritiknya.

Baca Juga: Dihantui Pembunuhan, Denmark Ancam Pemulangan Pengungsi Suriah

Penahanan dilakukan secara sewenang-wenang dalam bentuk penggerebekan di mana anggota HTS menyerbu rumah korban, sering mendobrak pintu, atau dengan menculik korban saat sedang dalam perjalanan, atau melewati pos pemeriksaan sementara, atau dengan mengeluarkan surat panggilan untuk diinterogasi oleh petugas dari Kementerian Kehakiman Pemerintah Keselamatan HTS.

Maish yang diungkapkan dalam laporan itu, semua faksi Oposisi Bersenjata atau Tentara Nasional Suriah juga terus melakukan penangkapan dan penculikan sewenang-wenang.

Sebagian besar dilakukan secara massal, dengan sasaran individu yang berasal dari daerah yang dikuasai rezim Suriah.

Laporan tersebut mendokumentasikan setidaknya 143 kasus penangkapan dan penahanan sewenang-wenang pada Januari 2022.

Termasuk korban dua anak, yang 116 di antaranya kemudian dikategorikan sebagai kasus penghilangan paksa.

Sebanyak 81 laporan di antaranya dilakukan di tangan pasukan rezim Suriah, sementara Pasukan Demokratik Suriah, yang dipimpin Kurdi, menahan 37 orang, termasuk dua anak.

Laporan juga mencatat bahwa semua faksi Oposisi Bersenjata atau Tentara Nasional Suriah menahan 17 orang, sementara Hay’at Tahrir al Sham menahan delapan orang.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: The Syirian Observer

Tags

Terkini

Terpopuler