Taliban Diduga Bantai lagi 16 Warga Afghanistan: Masyaallah! Pura-pura 'Bingung'

10 Mei 2021, 23:24 WIB
KENDARAAN MELEDAK - Serangan bom pinggir jalan diduga didalangi Taliban di dua provinsi di Afghanistan, Minggu dan Senin pekan ini. Di antaranya, meledakkan sebuah bus penumpang./ILUSTRASI 'KENDARAAN MELEDAK': KALHH FROM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALHH FROM PIXABAY

KALBAR TERKINI - Taliban diklaim sebagai dalang penebar teror bom di Afghanistan, dan pura-pura tak tahu alias 'bingung sendiri'. Pada Minggu, 9 Mei 2021 dan Senin, 10 Mei 2021, serangan bom kembali digelar. Kali ini, mendalangi bom pinggir jalan yang menewaskan total 16 orang,  dan 51 lainnya cedera, di Provinsi Zabul dan Provinsi Parwan.

Sebelumnya, Sabtu, 8 Mei 2021, bom mobil meledak tiga kali di kompleks sekolah Syed Al-Shahda, Sabtu, 8 Mei 2021, yang menewaskan pukuhan pelajar. Sebagian  besar korban yang tewas adalah murid perempuan berusia 13 sampai 18 tahun.

Berada di kawasan Muslim Syiah dari etnis Hazara, yang mendominasi pemukiman di Dasht-e-Barchi, para murid di sekolah ini  dari kalangan keluarga tidak mampu Muslim  Syiah, musuh bebuyutan Taliban, gerakan radikal Muslim Sunni. 

Baca Juga: Serangan Bom Mobil Kabul: Parlemen 'Ngamuk', Pemerintah Dianggap Gagal!

Depdagri: Dalangnya Taliban

Ledakan bom pada Minggu di distrik Shahr-e-Safa, Zabul, menewaskan 13 warga sipil dan 42 lainnya terluka. Sementara sehari kemudian, Senin pagi,  terjadi serangan bom di pinggir jalan,  dengan menargetkan sebuah bus di kawasan Pul-e-Matak, Parwan, yang menewaskan dua warga sipil,  dan sembilan lainnya terluka.

Para pejabat di Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Afghanistan mengklaim, serangan itu dilakukan pula oleh gerakan nasional Islam Sunni ini. Dengan berbagai cara sekalipun menodai kesucian 1 Ramadhan 1442 Hijriah, agamanya sendiri, pihak Taliban terus menebar teror, dan mencari perhatian dunia internasional.

Alih-alih mendapat dukungan dana yang kencang dari Pemerintah Qatar, pihak Taliban sangat percaya diri untuk dapat mengusai negara miskin itu menyusul semakin lemahnya Pemerintah  Afghanistan lewat aksi-aksi teror mereka.

Pihak Taliban juga terus menekan pasukan koalisi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/ NATO)  pimpinan AS, segera angkat kaki dari Afghanistan.

Kelak,  dengan hengkangnya pasukan AS,  Kanada, dan negara-negara Uni Eropa (UE), tanpa harus menunggu batas akhir pada 11 September 2021, Taliban bahkan sudah pasang ancang-ancang menyusun ideologi pemerintahan yang baru.

Baca Juga: Bom Mobil Kabul, Hazara Persenjatai Diri : Sudah Cukup Kami Diserang!

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Tolo News, Senin, 10 Mei 2021, pihak Kemendagri Afghanistan menyatakan pada Senin, ledakan mematikan itu terjadi di kawasan Kamp Muskan di distrik tersebut.

"Ledakan terjadi lewat serangan ke  sebuah bus yang menjadi sasaran bom pinggir jalan," kata pihak kementerian seraya menambahkan bahwa bom itu ditempatkan oleh Taliban.

Sebagaimana serangan pada Sabtu di Kabul, lagi-lagi Taliban belum berkomentar tentang ledakan itu.

Sementara dalam serangan bom ke bus penumpang pada Senin, menurut dokter Qasim Sangin, Kepala Rumah Sakit Parwan, para korban yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit terdekat. "Wanita dan anak-anak termasuk di antara yang terluka," jelasnya.

"Lima orang dilaporkan terluka dalam ledakan di daerah itu ketika orang-orang berkumpul di sana setelah ledakan pertama," tambahnya.

Baca Juga: Kabul Diserang Jahanam: Puluhan Siswi Tewas, Jenazah Berserakan bersama Buku dan Tas

Sejauh ini tidak ada kelompok termasuk Taliban yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

Uni Eropa (UE) sendiri lewat Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas dalam jumpa oers di Brussel pada Senin, berjanji akan menguncurkan dana ke Aghanistan.

Dalam pernyataan itu Mass mengisyaratkan,  tak semua pasukan koalisi NATO yang akan meninggalkan AS.

Sepeninggal AS dan Kanada,  kemungkinan besar,  hanya pasukan dari negara-negara UE akan bertahan.***

 

Sumber: Tolo News, berbagai sumber

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler