Pasukan AS Dekati Rusia, Biden Telpon Putin: Isyarat Ancaman?

14 April 2021, 00:40 WIB
LATIHAN MILITER AS - Prajurit AS ambil bagian dalam latihan militer multinasional gabungan 'Noble Partner 2020' di pangkalan militer Vaziani di luar Tbilisi, Georgia, 18 September 2020. Tahun ini lebih 2.700 prajurit militer dari Georgia, AS, Inggris, Polandia dan Prancis bergabung dalam pelatihan multinasional, menurut informasi Kementerian Pertahanan Georgia./ EPA-EFE /ZURAB KURTSIKIDZE/ /ZURAB KURTSIKIDZE/EPA-EFE VIA TASS

SEVEROMORSK, KALBAR TERKINI - Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Angkatan Darat Sergei Shoigu menyatakan, NATO akan memusatkan 40 ribu pasukan dan 15 ribu jenis persenjataan dan perangkat keras militer di dekat perbatasan Rusia, tepatnya di wilayah Laut Hitam dan Baltik.    

Menurutnya, jumlah itu sudah termasuk pesawat strategis, akan terkonsentrasi di dekat perbatasan Rusia. Pasukan AS sekarang ini dipindahkan dari Amerika Utara ke Eropa melalui Atlantik. Sedangkan pasukan di Eropa bergerak menuju perbatasan Rusia.  

"Pasukan dasar dikumpulkan di wilayah Laut Hitam dan di wilayah Baltik," tegasnya sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari TASS,  Selasa, 13 April 2021. 

Baca Juga: Nekat Bunuh Orang Gurkha, Junta Myanmar akan 'Kena Batunya'

Baca Juga: Lou Ottens tak Bangga Ciptakan Kaset dan CD

Baca Juga: Bajak Laut Merajalela di Perairan Indonesia, Taiwan Berlakukan 'Seafarer Act'

Ditegaskan,  pengelompokan pasukan AS sedang diperkuat di Polandia dan negara-negara Baltik. Konsep 'empat tiga puluhan' AS telah diadopsi, sedang diterapkan, dan intensitas pengintaian udara pun telah tumbuh dua kali lipat.

Juga pengintaian angkatan lautnya sebanyak 50 persen dibandingkan tahun lalu.

"Aliansi setiap tahun mengadakan hingga 40 pelatihan operasional besar, yang jelas-jelas anti-Rusia dan bias di Eropa. Pada musim semi tahun ini, pasukan sekutu NATO meluncurkan latihan Defender Europe 2021, latihan terbesar selama 30 tahun terakhir," katanya. 

Biden Telpon Putin

Sementara itu,  Presiden AS Joe Biden dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Rusia Vladimir Putin. menyarankan untuk mempertimbangkan kemungkinan pertemuan pribadi tingkat tertinggi di masa mendatang, demikian layanan pers Kremlin melaporkan, Selasa ini, pasca  percakapan antara kedua pemimpin negara. 

Perlu dicatat, para pemimpin membahas secara rinci kondisi hubungan Rusia-AS saat ini,  dan beberapa aspek dari agenda internasional. "Presiden AS mengusulkan untuk mempertimbangkan kemungkinan mengadakan pertemuan pribadi pada tingkat tertinggi di masa mendatang," bunyi pernyataan itu. 

Layanan pers Kremlin menekankan, kedua presiden menyatakan kesiapannya  'untuk melanjutkan dialog tentang bidang-bidang utama guna memastikan keamanan global, yang akan memenuhi kepentingan, tidak hanya untuk Rusia dan AS melainkan juga seluruh komunitas internasional'.  

"Joe Biden menyuarakan minat dalam menormalisasi keadaan di jalur bilateral, dan membangun kerja sama yang stabil, dan dapat diprediksi pada masalah akut, seperti memastikan stabilitas strategis dan pengendalian senjata, program nuklir Iran, situasi di Afghanistan, dan perubahan iklim global," demikian pernyataan Kremlin. 

Biden juga dilaporkan telah membenarkan adanya undangan Putin untuk menghadiri KTT Iklim yang akan digelar melalui konferensi video pada 22-23 April 2021.

"Telah disepakati untuk menginstruksikan instansi terkait guna menangani masalah yang disinggung dalam panggilan telepon," bunyi pernyataan itu. 

Ini adalah panggilan telepon kedua antara Putin dan Biden.

Saling telpon antara kedua pemimpin berlangsung pertama kali pada 26 Januari 2021, dan berlangsung sekitar 35 menit.

Kedua pemimpin kemudian secara khusus menyatakan kepuasan atas pertukaran catatan diplomatik pada hari yang sama, yang menandai perpanjangan perjanjian START Baru.

Dialog telpon juga membahas kemungkinan kerja sama dalam memerangi pandemi virus korona, perdagangan, ekonomi dan bidang lain, serta topik perjanjian internasional dan lainnya. sebagai masalah mendesak.*** 

 

Sumber: TASS 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler