Citra Soeroso Idap Covid-19 Hingga Picu Kematiannya, Berikut Penanganan Covid Pada Ibu Hamil Menurut WHO

- 15 Juli 2021, 09:47 WIB
Profil Chico Hakim, suami dari Citra Soeroso
Profil Chico Hakim, suami dari Citra Soeroso /IG @chicohakim

KALBAR TERKINI – Istri dari selebritis Chiko Hakim yakni Citra Soeroso meninggal dunia terpapar covid-19 usai melahirkan.

Citra Soeroso dikabarkan meninggal usai melahirkan, Rabu 14 Juli 2021.

“Bayinya lahir dalam keadaan prematur,” ucap Wanda Hamidah, mantan istri Chiko Hakim.

Baca Juga: 2 Personil Band Dadali Meninggal Dikabarkan Paparan Covid-19, Lagu ‘Di Saat Aku Pergi’ Kembali Trending

Dilansir Kalbarterkini.com dari Who.Indonesia.com, ibu hamil termasuk rentang terpapar covid-19, berikut penjelasan rincinya.

Apakah ibu hamil lebih berisiko terjangkit COVID-19?

Saat ini masih dilakukan penelitian untuk memahami dampak infeksi COVID-19 pada ibu hamil.

Data yang tersedia masih terbatas, namun saat ini masih belum ada bukti yang menyatakan bahwa ibu hamil lebih berisiko terkena penyakit parah dibandingkan populasi umum.

Namun, karena adanya perubahan pada tubuh dan sistem imunitas ibu hamil, mereka dapat mengalami dampak yang cukup parah karena beberapa penyakit infeksi saluran pernapasan.

Baca Juga: UAS Dikabarkan Meninggal Terpapar Covid-19, Begini Kisahnya Terpapar Corona, Tulang-tulang Rasa Mau Putus

Sehingga penting bagi ibu hamil untuk melakukan langkah pencegahan demi melindungi diri mereka dari COVID-19, dan melaporkan gejala yang mungkin timbul (termasuk demam, batuk, atau kesulitan bernapas) ke penyedia layanan kesehatan.

WHO akan terus mengkaji dan memperbarui informasi dan saran seiring tersedianya bukti-bukti.

Saya hamil. Bagaimana saya dapat melindungi diri dari COVID-19?

Ibu hamil harus melakukan langkah pencegahan yang sama seperti orang lain untuk menghindari infeksi COVID-19. Anda dapat melindungi diri dengan cara:

Baca Juga: UAS Dikabarkan Meninggal Terpapar Covid-19, Pernyataan Kontroversialnya Muncul Lagi di Publik, Begini Bunyinya

  • Rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol.
  • Menjaga jarak dengan orang lain, setidaknya 1 meter, terutama dengan orang yang sedang batuk atau bersin.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
  • Jaga kebersihan pernapasan. Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan siku yang terlipat atau tisu. Lalu segera buang tisu bekas tersebut ke dalam tempat sampah tertutup.

Segera mencari pertolongan medis jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas.

Hubungi via telepon sebelum pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan, dan ikuti arahan dari dinas kesehatan setempat.

Ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan – termasuk mereka yang terjangkit COVID-19 – harus menjalani perawatan kesehatan rutin seperti biasanya.

Haruskah ibu hamil menjalani pemeriksaan COVID-19?

Protokol dan kelayakan pemeriksaan dapat berbeda, tergantung dari daerah tempat tinggal Anda.

Namun, WHO merekomendasikan bahwa ibu hamil dengan gejala COVID-19 harus diprioritaskan untuk menjalani pemeriksaan. Jika mereka terjangkit COVID-19, mereka mungkin membutuhkan perawatan khusus.

Apakah COVID-19 dapat ditularkan dari ibu ke bayi yang belum lahir atau bayi yang baru lahir?

Belum diketahui apakah seorang ibu hamil yang terjangkit COVID-19 dapat menularkan virus tersebut ke janin atau bayi selama kehamilan atau persalinan.

Sampai saat ini, virus ini belum ditemukan di dalam sampel cairan amniotik/ketuban atau ASI.

Perawatan apa saja yang harus tersedia selama kehamilan dan persalinan?

Semua ibu hamil, termasuk mereka yang terkonfirmasi terjangkitatau dicurigai terjangkit COVID-19, mempunyai hak akan perawatan yang berkualitas tinggi sebelum, selama, dan setelah persalinan.

Ini termasuk perawatan kesehatan antenatal, bayi baru lahir, pasca kelahiran (nifas), dan kesehatan mental.

Yang termasuk ke dalam suatu pengalaman persalinan yang aman dan positif:

  • Diperlakukan dengan hormat dan bermartabat;
  • Memiliki pendamping pilihan selama persalinan;
  • Komunikasi yang jelas oleh staf kebidanan;
  • Strategi penghilang nyeri yang tepat;
  • Mobilitas dalam persalinan jika memungkinkan, dan posisi lahiran pilihan

Jika terkonfirmasi atau dicurigai terjangkit COVID-19, tenaga kesehatan harus melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

Termasuk penggunaan pakaian pelindung yang tepat, untuk mengurangi risiko infeksi bagi mereka dan orang lain.

Apakah ibu hamil yang terkonfirmasi terjangkit atau dicurigai terjangkit COVID-19, perlu melahirkan lewat operasi caesar?

Tidak. WHO menyarankan untuk hanya melakukan operasi caesar ketika dibenarkan secara medis.

Cara persalinan seharusnya dilakukan secara per individu dan berdasarkan keinginan ibu hamil serta indikasi kebidanan.

Apakah ibu yang terjangkit COVID-19 dapat menyusui?

Ya. Ibu yang terjangkit COVID-19 dapat menyusui jika mereka ingin melakukannya. Mereka harus:

  • Menerapkan kebersihan pernapasan selama menyusui, mengenakan masker bila ada;
  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi;
  • Rutin mencuci dan membersihkan permukaan-permukaan yang disentuh.

Apakah saya dapat menyentuh dan memegang bayi saya jika saya terjangkit COVID-19?

Ya. Kontak erat dan pemberian ASI eksklusif sejak dini membantu bayi untuk berkembang. Anda harus didukung untuk:

  • Menyusui dengan aman, dengan menerapkan kebersihan pernapasan;
  • Memegang bayi baru lahir secara kontak kulit (skin to skin), dan
  • Berada dalam satu kamar dengan bayi.

Anda harus mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi Anda, dan memastikan semua permukaan bersih.

Saya terjangkit COVID-19 dan kondisi saya sangat tidak sehat untuk menyusui secara langsung. Apa yang dapat saya lakukan?

Jika Anda berada dalam kondisi yang sangat tidak sehat untuk menyusui bayi Anda karena terjangkit COVID-19 atau adanya komplikasi lain.

Maka Anda harus didukung untuk memberikan ASI kepada bayi Anda dengan aman melalui suatu cara yang memungkinkan, yang tersedia, dan yang dapat diterima oleh Anda sendiri. Hal ini termasuk:

  • Memerah ASI;
  • Relaktasi/Menyusui kembali;
  • Donor ASI.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: WHO Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah