Kasus 'Tandav', Picu Industri Perfilman Bollywood Berhati-hati Menulis Skenario

- 6 Maret 2021, 00:06 WIB
CERMATI SKENARIO -    Terjebaknya Amazon lewat penayangan drama seri 'Tandav' memicu kehati-hatian industri-industri film di Bollywood untuk menulis skenario yang tidak menyinggung sentimen agama./YOUR STORY/
CERMATI SKENARIO - Terjebaknya Amazon lewat penayangan drama seri 'Tandav' memicu kehati-hatian industri-industri film di Bollywood untuk menulis skenario yang tidak menyinggung sentimen agama./YOUR STORY/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

MUMBAI, KALBAR TERKINI -  Kontroversi di India atas drama politik prduksi Amazon yakni Tandav telah mencemaskan kalangan industri perfilman Bollywood dan raksasa streaming video global cemas dan mendorong penulisan skenario film yang lebih cermat supaya tak terjadi pelanggaran terhadap sentimen agama.

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Jumat, 5 Maret 2021, lima sutradara dan seorang produser Bollywood mengakui, perusahaan seperti Amazon Prime Video dan Netflix sedang memeriksa acara dan skripnya, bahkan menghapus adegan yang mungkin kontroversial.

Ini terjadi setelah Amazon Prime Video terjerat hukum menyusul penayangan drama seri Tandav yang menggambarkan dewa dan dewi Hindu dengan cara yang merendahkan dan menyinggung keyakinan agama.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar Mahar kepada Suami, Wanita India ini Dipaksa Bunuh Diri

Tandav -yang dalam bahasa Hindi, berarti amarah- dibintangi oleh aktor-aktor Bollywood papan atas. Kemarahan publik pun mencuat. Kecabulan dan penggambaran religius, sebenarnya lumrah di India yang peka budaya.

Tapi masalah Tandav telah menggelinding ketika polisi menanyai Aparna Purohit, kepala konten Amazon India untuk Prime Video selama berjam-jam menyusul keluhan-keluhan resmi dari pemirsa.

Khawatir ditangkap, Aparna Purohit mengajukan permohonan jaminan tapi ditolak oleh pengadilan negara.Belakangan, Mahkamah Agung India pada Jumat ini memberikan perlindungan terhadapnya dari penangkapan.

Baca Juga: Kritik Kepentingan Faksi dan Asing, Paus: Rakyat Irak Terlalu Menderita!

Naskah sedang dibaca dan dibaca ulang sekarang,” kata seorang produser dari Bollywood, industri film Hindi India yang menolak disebutkan namanya. "Platform streaming sedang memeriksa konten untuk apa pun yang mereka anggap sebagai bendera merah."

Amazon telah memutuskan untuk menunda streaming season baru film thriller mata-mata Hindi populer, The Family Man yang seharusya dirilis pada Februari 2021. Film ini bercerita tentang seorang perwira intelijen India yang pekerjaannya bertekanan tinggi dan bergaji rendah.

Sementara Amazon menolak berkomentar, tapi sebuah sumber menyatakan, penundaan itu adalah efek riak dari yang terjadi dengan Tandav.

Baca Juga: Diet Ekstrem ala Tya Ariestya Disebut Berbahaya, Ini Catatan Ahli

Amazon baru-baru ini mengeluarkan permintaan maaf publik kepada siapa pun yang merasa tersakiti oleh Tandav. Menurut pihak Amazon, beberapa adegan yang dianggap tidak menyenangkan telah dihapus. 

India, negara terpadat kedua di dunia dengan 1,3 miliar penduduk, adalah pasar yang berharga bagi Amazon dan pesaingnya, Netflix dan Disney + Hotstar dari Walt Disney Co,

Pendiri Amazon, Jeff Bezos bahkan menyatakan pada sebuah acara tahun lalu, bahwa Prime Video berjalan dengan baik secara global, tetapi tidak ada yang lebih baik dari India. 

Sedangkan Netflix telah mengumumkan 41 acara dan film baru pada 2021 di India dibandingkan dengan sekitar 30 judul baru yang dirilis pada  2020. 

Tidak seperti film, konten pada platform streaming video saat ini tidak menghadapi sensor di India.

Tetapi beberapa anggota parlemen dan pendukung partai nasionalis Hindu pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan, sejumlah program tertentu di Amazon dan Netflix, mempromosikan kecabulan atau melukai keyakinan agama. 

Seorang anggota partai yang berkuasa dari sayap pemuda telah mengajukan keluhan polisi terhadap Netflix, menolak adegan dalam serial A Cocok Boy, yang menunjukkan seorang gadis Hindu mencium seorang anak laki-laki Muslim dengan latar belakang sebuah kuil Hindu.*** 

 

Sumber: Reuters

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x