"Wes ta lah, kok kaku ngene seh (sudahlah, kok canggung gini)."
Bima menggandeng Widya, menyuruhnya masuk rumah.
"Awakmu pegel, kan (kamu pasti capek kan)."
Tidak beberapa lama, Wahyu sudah datang, ia masuk ke rumah tanpa membuang-buang waktu, alih-alih ia istirahat.
Wahyu dengan suara menggebu-gebu bercerita kalau baru saja mengalami kejadian tidak mengenakan atas insiden motor, sampai dibantu, orang kampung.
Tidak lupa, ia bercerita tentang penari yang ia temui, kecantikannya, ia ceritakan semua.
Bukan sambutan yang Wahyu dapat, tapi tatapan kebingunganlah yang pertama Wahyu lihat.
"Ra onok deso maneh nang kene (tidak ada desa lagi di sini)," kata Bima. Wahyu yang mendengar itu tidak terima.