Btw, waktu denger ini, gw itu lemes tiap ingat waktu diceritain lebaran lalu
Observasi berakhir ketika Pak Prabu mengantar rombongan kembali ke rumah beliau.
Ketika kembali, Wahyu dan Anton bertanya, di mana kamar mandi, ia tidak menemukan tempat itu di tempat mereka menginap, rupanya, setiap rumah di desa ini tidak ada satupun yang punya kamar mandi.
Alasan kenapa tidak ada satupun rumah yang memiliki kamar mandi adalah karena sulitnya akses air.
Tapi, Pak Prabu menjelaskan, di bagian selatan sinden, samping sungai, ada sebuah bilik dengan kendi besar di dalamnya, di sana, bisa di gunakan untuk mandi.
Tidak berhenti di situ, Pak Prabu mengatakan bahwa mulai hari ini, kendi di dalam bilik akan diusahakan selalu terisi penuh, terutama untuk mandi anak-anak perempuan.
Untuk laki-laki, bisa mengisi air di kendi dengan cara menimba air dari sungai.
Semua anak tampak paham, meski muka Wahyu dan Anton tampak keberatan, namun mereka tidak dapat melakukan apa-apa.
Sekembalinya ke penginapan, Widya melihat Nur tengah tidur, hari itu diakhiri rapat dengan semua anak, lalu kembali ke kamar untuk mengerjakan laporan.
Sore menjelang malam Nur sudah bangun. Saat itu juga, Widya memintanya untuk mengantarkan dirinya pergi ke kamar mandi di bilik samping sinden.