Mariupol Digempur Rusia, Bono U 2 Nekat Gelar Konser di antara Bau Mesiu

- 9 Mei 2022, 22:12 WIB
Penampilan Bono U2 (kiri) di Konser Kebebasan untuk Ukraina, 8 Mei 2022.
Penampilan Bono U2 (kiri) di Konser Kebebasan untuk Ukraina, 8 Mei 2022. /Reuters/Valentyn Ogirenko/

“Kami berada di bawah pengeboman terus-menerus,” kata Kapten Sviatoslav Palamar, wakil komandan Resimen Azov Ukraina, sebuah unit yang bertugas menjaga pabrik baja.

Letnan Illya Samoilenko, anggota Resimen Azov lainnya, menyatakan bahwa beberapa ratus tentara yang terluka berada di pabrik itu. Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak pejuang berbadan sehat yang tersisa.

Para pejuang Ukraina telah kekurangan peralatan penyelamat, dan harus menggali terwongan dengan tangan untuk membebaskan orang-orang dari bunker yang runtuh di bawah tembakan.

“Menyerah bagi kami tidak dapat diterima karena kami tidak dapat memberikan hadiah seperti itu kepada musuh,” kata Samoilenko.

Warga sipil terakhir yang berlindung dengan para pejuang di pabrik itu dievakuasi pada Sabtu lalu. Mereka tiba pada Minggu malam lalu di Zaporizhzhia, kota besar pertama Ukraina di luar garis depan, dan berbicara tentang penembakan terus-menerus, makanan yang berkurang, jamur yang tumbuh di mana-mana, serta menggunakan pembersih tangan untuk bahan bakar memasak.

Kementerian Pertahanan Inggris memperingatkan dalam laporan intelijen harian di Twitter bahwa Rusia kekurangan amunisi berpemandu presisi, dan semakin banyak menggunakan roket dan bom yang tidak akura.

Hal ini diklaim telah menjadikan kota-kota di Ukraina menjadi sasaran pemboman yang intens dan tanpa pandang bulu dengan sedikit atau tanpa memperhatikan korban sipil.

Lebih dari 60 orang dikhawatirkan tewas setelah bom Rusia meratakan sebuah sekolah Ukraina yang digunakan sebagai tempat perlindungan di Bilohorivka, sebuah desa di timur, menurut para pejabat Ukraina.

Sekitar 90 orang berlindung di ruang bawah tanah sekolah, ketika diserang pada Sabtu lalu. Kru darurat menemukan dua mayat, dan menyelamatkan 30 orang.

Tetapi, kemungkinan besar semua 60 orang yang masih berada di bawah reruntuhan sekarang sudah tewas, menurut Serhiy Haidai, Gubernur Provinsi Luhansk, menulis di aplikasi pesan Telegram.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x