CERITA UTUH SEWU DINO Milik @SimpleMan Bagian 2, Pertemuan Aneh Keluarga Mbah Karsa dan Tempat Kerja di Hutan

17 Mei 2022, 21:16 WIB
Cerita Horor "Sewu Dino" : SimpleMan Beri Kode, Bakal Difilmkan Setelah KKN di Desa Penari? /Twitter @SimpleM81378523

KALBAR TERKINI - Entah sampai mana mereka bicara, tiba2, si pemilik jasa, memanggil salah satu dari mereka. Erna keluar.

Lama tidak ada kabar, Erna tidak kembali, sekarang, ganti Dini yg dipanggil, kini, tinggal Sri sendirian di ruangan itu, menunggu, entah untuk apa.

Di sela kebosanannya, Sri melihat-lihat lewat jendela, disana, ia melihat banyak mobil terparkir, Sri tidak melihat mobil itu tapi kini, tiba giliran Sri yg di panggil.

Baca Juga: CERITA UTUH SEWU DINO Milik @SimpleMan Bagian 1, Larangan Ayah Sri dan Pertanyaan Aneh Agen Pencari Kerja

dengan ragu, ia keluar, berjalan menuju ruangan tadi, yg sekarang, ada si pemilik jasa, dengan seorang wanita yg memakai pakaian adat, kebaya.

lengkap dengan sanggul, ia duduk anggun, menatap Sri dari ujung kepala, hingga mata kaki.

ia tersenyum, sangat tulus, membuat Sri merasa sungkan sekali, seakan berhadapan dengan orang berderajat tinggi sekali.

Sri bahkan tidak berani melihat matannya, auranya, begitu membuat Sri merasa kecil sekali.

Baca Juga: LINK Baca Sewu Dino, Kisah Horor dari SimpleMan yang Akan Difilmkan Seperti KKN di Desa Penari, Lebih Seram?

"cantik sekali" ucapnya, nada suarannya sangat halus.

Sri di minta untuk duduk, kemudian, si pemilik jasa memperkanalkan siapa wanita anggun itu.

rupannya, adalah pemilik rumah makan yg saat itu terkenal sekali seantero jawa timur, sebegitu terkenalnya. kekayaannya, tidak perlu lagi di pertannyakan.

semua itu, membuat terkejut.namannya, Kembang Krasa, meski itu hanya semacam gelar, namun, Sri tahu arti nama itu, yg berarti Bunga Krasa.

Baca Juga: INI DIA Cerita Sewu Dino dari SimpleMan, Konon Lebih Seram dari KKN di Desa Penari, Simak Kisahnya di Sini

Bunga Krasa adalah bunga yg wanginya dulu sudah melegenda, sebelum di tumpas, untuk menyingkirkan balak di atas gunung I***.

saat bangsa lelembut masih mendiami tanah jawa.semua orang disini tahu cerita itu, Sri hanya menunduk, ia masih segan menatap wanita itu

"angkat kepalamu nak, tidak usah takut begitu, mbah ini sudah tua loh, tidak perlu sehormat itu" Sri hanya mengangguk, ia tidak membuang rasa segannya, seperti yg di perintahkan.

tibalah saat, mbah Krasa, mulai mengajukan beberapa pertanyaan yg sama.

mulai dari lahir, weton, penanggalan yg bahkan Sri bingung menjawabnya.

puncaknya, saat ia menyentuh tangan Sri, ia tersenyum"nak, kamu mau kerja sama saya"

Sri mengangguk,

"kamu minta berapa untuk gajimu dalam sebulan?" tanya mbah Krasa,

Sri bingung menjawabnya, kemudian, dengan gugup, ia mengatakannya. "700 ribu nek, kalau bisa"

Sri sempat melirik wanita itu, ia tetap anggun dengan senyumannya. "700 ribu" katannya. "bagaimana bila, setiap bulan, ku kasih kamu 5 juta"

Sri kaget bukan main, gaji PRT tahun itu cuma 500 ribu.

Sri pun setuju, ia tidak tahu harus mengatakan apa, bahkan ketika si wanita sudah pergi, si pemilik jasa, tidak akan memungut uang sepersen pun dari Sri.

hal ini, membuat serentetan kejadian ini menjadi semakin aneh.

pekerjaan macam apa yg di gaji setinggi itu. Sri mulai ragu.ia pulang, menceritakan sama bapak,

namun, bapak mengatakan hal yg sedari tadi di pikirkan Sri.

"firasat bapak kok buruk ya, apa gak usah aja, cari yg lain"

namun Sri meyakinkan, bahwa ia harus kerja kapan lagi, ia mendapat pekerjaan dengan gaji setinggi itu.

dalam hati kecil Sri, ia ingin melihat terlebih dahulu, pekerjaan apa yg di berikan kepadanya, keesokan harinnya, ia pergi, ke rumah mbah Krasa.

disana, ia melihat Erna dan Dini, mereka sama-sama terkejut satu sama lain seperti sebelumnya, mereka, di panggil satu persatu.

hingga tiba giliran Sri, kali ini, ia melihat semua anggota keluarga mbah Krasa.

ada 7 orang, yg kesemuannya, duduk memandang Sri, sama seperti sebelumnya, mereka seperti mengamati Sri dari ujung kepala, hingga mata kaki.

"begini mbak, saya mau tanya dulu, anda setuju bekerja disini, karena ada larangan keras bila anda sudah menerimannya.

larangannya--tidak akan bisa dicabut" kata seorang wanita yg lebih muda. umurnya berkisar sekitar 30'an.

"larangan seperti apa?"

Sri bisa melihat gelagat aneh, karena mereka saling memandang satu sama lain, seakan pertanyaan Sri tidak perlu mereka jawab.

mbah Krasa berdiri dari tempatnya, ia lalu berbisik pada Sri "hidupmu akan terjamin bila kamu mau, tapi saya tidak mau memaksa kalau kamu tidak mau"

tidak ada jawaban dari pertanyaan Sri.namun, Sri memberi jawaban pada saat itu juga.

"iya, saya mau"

Sri pun melangkah pergi, ia menemui Dini dan Erna, rupannya, mereka semua diterima bekerja disini. disini?

adalah pertanyaan yg akan membuat mereka kebingungan, terutama, saat malam mereka tiba.

Malam itu. ketika mereka semua sudah datang di rumah ini. tampak mbah Krasa sudah menunggu bersama anggota keluarga lain, disini,

ia menjelaskan, bahwa mereka bertiga, akan di tugaskan, di sebuah rumah lain, sebuah rumah yg sangat jauh, jauh sekali, rumah di dalam sebuah hutan.

Sri dan yg lain bingung, tidak ada penjelasan ini sebelumnya, namun, mereka sudah berjanji mau menerima pekerjaan ini.

rumah macam apa yg di maksud pun Sri tidak mengerti, ada sebuah mobil yg sudah siap mengantar mereka, disana, sopir mereka, akan menjelaskan pekerjaannya.

Mobil sudah bergerak, Sri, Erna dan Dini, masih terlihat kaget, satu sama lain tidak ada yg bicara, bingung,

Sri memberanikan diri bertanya kepada sopir, namun sopir, memberi isyarat bahwa mereka, tidak boleh bicara terlebih dulu, seakan-akan, mereka di buntuti sesuatu.

ada kejadian menarik yg membuat Sri semakin curiga, setiap persimpanga, si sopir berhenti, mengambil sesuatu dari belakang.

meletakkannya di tengah jalan, seperti bunga-di dalam kotak yg terbuat dari daun pisang.

hal itu, menimbulkan kecurigaan apa yg sebenarnya ia lakukan.

hal itu terus menerus dilakukan, sampai akhirnya, mobil sudah meninggalkan kota, jauh, dan perlahan mulai memasuki area hutan.

jam menunjukkan pukul 12 malam, saat kegelapan hutan, mulai menyelimuti mereka.*** (Bersambung...)

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Twitter @SimpleM81378523

Tags

Terkini

Terpopuler