KALBAR TERKINI – Film Berjudul Jelita Sejuba, film ini dibintangi oleh Putri Marino dan Wafda Saifan, dan sederet aktor serta aktris lainnya termasuk Aldy Madini.
Film ini digarap oleh Roy Nayoan dengan lokasi latar tempat di Kepulauan Natuna.
Dengan latar pemandangan sudah tidak perlu diragukan lagi bisa kalian lihat di film ini, ketika menontonnya.
Baca Juga: 8 Film Korea Dengan Plot Twist Paling Mengejutkan, Ada Parasite Hingga The Cal
Film ini bercerita tentang sebuah suka duka dari seorang istri tentara yang ditinggal sang suami sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.
Garapan film ini di dominasi oleh bahasa melayu dan budaya asli Natuna yang diangkat di film ini.
Berikut Sinopsis Lengkapnya Film Jelita Sejuba, tentang Mencintai Kesatria Negara seperti dilansir Kalbarterkini.com dari Helmysatria
Alkisah seorang wanita muda bernama Sharifah, seorang anak perempuan yang memiliki 2 orang sahabat, anak pertama dari 2 bersaudara.
Ayahnya seorang nelayan dan Ibunya berdagang di warung yang dinamai Jelita Sejuba. Ia tinggal di Natuna.
Di sinilah ia bertemu dengan Jaka,seorang perwira TNI Sharifah begitu mengagumi Jaka dan ternyata Jaka juga menyukai Sharifah, sampai akhirnya ia dilamar oleh Jaka tanpa tahapan pacaran.
Kemudian akhirnya Jaka melamar Sharifah,mereka akhirnya memutuskan untuk menikah.
Di dalam persiapan menikah saja mereka harus berjuang dengan keras karena menikahi seorang TNI mempunyai proses yang panjang.
Ifah bahkan sempat mengeluh dan tidak kuat, namum Jaka selalu ada di samping Ifah dan menenangkannya.
Sampai di suatu saat mereka menikah, selang beberapa waktu, Jaka harus pergi meninggalkan Ifah untuk bertugas.
Padahal Ifah saat itu sedang hamil akhirnya Ifah harus berjuang hamil sendiri tanpa kehadiran Jaka, pria yang dicintainya.
Tak sampai di situ, ketika anak mereka bertumbuh besar, Jaka harus kembali berangkat untuk Ibu pertiwi.
Akhir film ini adalah Jaka gugur di medan perang karena menolong rekannya, Kesedihan begitu memuncak.
Mungkin itulah cobaan terberat seorang istri tentara,melihat jasad suami tak bernyawa pulang dari medan perang.
Film ini sangat sesuai dengan kehidupan tentara dan istrinya, tentang bagaimana menunggu seseorang yang jauh.
Membela tanah air di atas kepentingan pribadinya, namun tidak hanya tentara saja teruntuk orang yang bekerja jauh dari istrinya juga cukup sesuai. ***