KALBAR TERKINI - Pihak PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah buka suara terkait klaim LockBit yang menyatakan telah mencuri 15 juta data nasabah dan meminta manajemen BSI untuk menghubunginya dalam waktu 72 jam.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengungkapkan jika data nasabah dipastikan aman dan gangguan yang dialami IT BSI dapat segera dipulihkan.
"Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan (recover operation) segera dan ini merupakan response recovery yang baik.
Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah," jelas Hery dalam siaran pers.
Menurutnya, BSI juga terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus yang berada di bawah CISO (Chief Information and Security Officer).
"CISO ini kerjanya sama seperti satpam fisiK, melakukan ronda, tapi ronda dari sisi teknologi.
CISO akan melihat titik-titik weak point yang harus ditutup.
Itu adalah satu upaya untuk melindungi data-data nasabah.
BSI terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan otoritas terkait, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan comply terhadap aturan yang berlaku," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan saat ini layanan BSI telah dapat berjalan normal secara bertahap melalui delivery channel yang tersedia.
Baca Juga: Daftar Lengkap Formasi Lowongan Rekrutmen Bersama BUMN 2023, Ada Lebih dari 2.000 Lowker
Dian mengatakan bahwa saat ini tim pengawas dan pemeriksa IT OJK terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk mengevaluasi sumber gangguan layanan yang dialami BSI.
OJK juga meminta BSI untuk melakukan percepatan penyelesaian audit forensik yang saat ini sedang berjalan.