KALBAR TERKINI - Bank Syariah Indonesia (BSI) diduga menjadi korban serangan ransomware Lockbit dengan total data yang dicuri dari serangan diduga mencapai 1,5 TB yang diklaim memuat 15 juta data nasabah BSI, termasuk di antaranya password untuk akses internet dan layanan yang mereka gunakan.
Data pelanggan yang bocor di antaranya adalah nama, nomor ponsel, alamat, saldo di rekening, riwayat transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan beberapa data lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, Sabtu 13 Mei 2023, berdasarkan rilis Lockbit dalam situs mereka.
Situs tersebut tidak bisa diakses lewat browser biasa, dan harus menggunakan browser yang bisa mengakses deepweb.
LockBit Ransomware memberikan waktu 72 jam untuk menegosiasikan masalah ini.
"Kami memberikan wakktu ke manajemen bank 72 jam untuk mengontak kami dan menegosiasikan masalah ini," tulis LockBit di postingannya tersebut.
Tertulis dalam surat ancamannya, tenggat waktu 15 Mei 2023, pukul 21:09:46 UTC.
Menurut klaim LockBit Ransomware mereka menyerang BSI pada 8 Mei lalu dengan mengganggu semua layanan BSI.
Pihak manajemen bank, klaim LockBit tidak memberikan informasi sebenarnya kepada pelanggan dan hanya mengatakan bahwa ada teknis gangguan dan maintainance yang sedang dilakukan pihak BSI.