Prediksi Nilai Tukar Rupiah Jum’at 26 Agustus 2022, Simak Ulasan Berikut Menjelang Akhir Pekan

- 26 Agustus 2022, 09:16 WIB
Petugas menghitung uang dolar AS di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/7/2022). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini melemah ke level Rp15.036 per USD, seiring dengan langkah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,50 persen. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Petugas menghitung uang dolar AS di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/7/2022). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini melemah ke level Rp15.036 per USD, seiring dengan langkah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,50 persen. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom. /Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO


KALBAR TERKINI - Simak Prediksi Nilai Tukar Rupiah Jum’at 26 Agustus 2022, Simak Ulasan Berikut Menjelang Akhir Pekan.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat 26 agustus 2022 diperkirakan masih akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya kurs rupiah spot menguat 0,16% ke Rp 14.824 per dolar AS.

Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah menguat 0,16% ke Rp 14.827 per dolar AS.

Adapun potensi penguatan rupiah di akhir pekan ini masih berlanjut seiring dengan pelemahan dolar AS.

Pasar menimbang profit taking atas penguatan dolar AS yang terjadi sebelum pertemuan Jackson Hole dan Pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell disampaikan oleh Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin
Penguatan rupiah juga disokong oleh langkah BI mengerek suku bunga acuan 25 bps menjadi 3,75%. Adapun langkah bank sentral ini menyebabkan penguatan rupiah ke bawah Rp 14.900 per dolar AS.

Sedangkan tantangan bagi rupiah adalah potensi kenaikan harga BBM bersubsidi.

Pemerintah menyebutkan bahwa penambahan subsidi bahan bakar minyak untuk pertalite dan biosolar tidak terelakkan.

Hal ini terjadi karena apabila menuruti peningkatan pertalite dan biosolar,beban subsidi bisa membengkak hingga Rp 198 triliun, apabila harga BBM tidak dinaikkan.

Halaman:

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah