KALBAR TERKINI - Kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya diharapkan tidak berdampak negatif bagi petani sawit.
Walaupun, niat kebijakan ini sangatlah baik dalam rangka menjaga kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau.
Dr. Purwadi, Direktur Pusat Kajian Kelapa Sawit Instiper, mengkhawatirkan efek kebijakan ini terhadap keberlangsungn hajat hidup petani sawit.
Jumlah petani sawit yang mencapai 2,7 juta sampai 3 juta kepala keluarga terancam pendapatannya pasca larangan ekspor.
Asumsinya seperti ini, konsumsi minyak goreng sawit rerata 400 ribu ton per bulan.
Sedangkan, produksi minyak sawit setiap bulan antara 3,5 juta-4 juta ton.
Dikatakan Purwadi, dari angka ini penggunaan sawit untuk minyak goreng hanya 10 persen dari total produksi.