Dengan semakin banyak warga AS yang merasa nyaman tinggal di hotel, dan mengunjungi tempat hiburan, maka pengeluaran untuk layanan pun melonjak. Faktanya, industri jasa, termasuk perbankan, ritel, dan perkapalan, berkembang dengan laju tercepat pada Mei 2021.
Hal ini terjadi setelah sekian lama konsumen jenuh tinggal di rumah akibat pembatasan yang diberlakukan pemerintah atau inisiatif sendiri guna mencegah pandemi. Konsumen mulai menyerbu berbagai layanan baik sekadar potong rambut, menghadiri iven olahraga, hingga perjalanan liburan.
Baca Juga: 3 Penyebab Inflasi, Diantaranya Akibat Bertambahnya Uang Yang Beredar
Sementara jumlah orang yang mencari bantuan pengangguran telah turun selama lima pekan berturut-turut ke level terendah sejak pandemi dimulai. Ini menandakan bahwa PHK berkurang.
Masih ada 15 juta warga yang menerima bantuan pengangguran federal atau negara bagian, meskipun jumlah itu juga telah menurun, dari sekitar 20 juta sejak Februari 2021.
Banyak pebisnis yang menyalahkan tunjangan pengangguran federal bernilai 300 dolar AS per minggu sehingga banyak pengangguran yang enggan mencari kerja.
Gubernur Partai Republik di 25 negara bagian telah menanggapinya, dengan cara memotong tunjangan itu sebelum waktunya, mulai Juni 2021, sebelum tunjangan itu dijadwalkan berakhir secara nasional pada 6 September 2021.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Anhedonia : Ketika Seorang Kehilangan Minat Terhadap Sesuatu
Becky Frankiewicz, presiden divisi Amerika Utara untuk Grup Tenaga Kerja (Manpower Group), menyatakan bahwa banyak perusahaan menaikkan gaji dan tunjangan untuk mencoba menarik lebih banyak pelamar.
Beberapa dari perusahaan, khususnya di bidang manufaktur dan pergudangan, juga mencoba taktik lain, seperti membayar pekerja mereka setiap pekan bahkan setiap hari, ketimbang setiap dua pekan.