Efek Lockdown di China Meluas,Berdampak Pada Sektor Ekonomi Yang Kian Menurun Drastis

16 Mei 2022, 18:34 WIB
efek lockdown china /istimewa/

KALBAR TERKINI – Efek Lockdown di China Meluas,Berdampak Pada Sektor Ekonomi Yang Kian Menurun Drastis

Lockdown meluas akibat Covid-19 di China, akibatnya aktivitas ekonomi menurun drastis pada bulan April 2022.


Kemerosotan ekonomi ini menambah kekhawatiran ekonomi China dapat menyusut pada kuartal kedua 2022.


Lockdown yang di berlakukan berdampak besar pada konsumsi, produksi industri, dan lapangan kerja.


Di ketahui penguncian penuh atau sebagian diberlakukan di kota China pada bulan Maret dan April 2022 lalu.


Tak hanya itu penutupan yang berkepanjangan di pusat komersial Shanghai sehingga membuat pekerja dan pembeli terkurung di rumah mereka dan sangat mengganggu rantai pasokan.


Penjualan ritel China pada April 2022 menyusut 11,1% dari tahun sebelumnya, kontraksi terbesar terjadi sejak maret 2020.

Menurut data dari Biro Statistik Nasional China yang dikutip Reuters, Senin 16 mei 22022,Angka tersebut memburuk dari penurunan 3,5% di bulan Maret 2022 dan meleset dari perkiraan sebesar 6,1%.


Layanan makan di luar dihentikan di beberapa provinsi dan penjualan mobil China pada April 2022 turun 47,6% dari tahun sebelumnya.

Ini karena produsen mobil memangkas produksi di tengah ruang pamer yang kosong dan kekurangan suku cadang.

Ketika langkah-langkah pencegahan Covid-19 mengganggu rantai pasokan dan melumpuhkan distribusi, produksi industri turun 2,9% dari tahun sebelumnya.

Lebih buruk dari kenaikan sebesar 5,0% pada Maret 2022 dan di bawah ekspektasi sebesar 0,4%.

Penurunan tersebut merupakan penurunan produksi industri terbesar China sejak Februari 2020.


Kejutan juga membebani pasar tenaga kerja, yang diprioritaskan para pemimpin China untuk stabilitas ekonomi dan sosial.

Tingkat pengangguran berbasis survei nasional naik menjadi 6,1% pada April 2022, tertinggi sejak Februari 2020 yang sebesar 6,2%.

Pemerintah China menargetkan tingkat pengangguran di bawah 5,5% pada tahun 2022.

Di ketahui China berencana ingin menciptakan lebih dari 11 juta pekerjaan tahun ini,Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan pada bulan Maret lalu bahwa situasi lapangan pekerjaan di China "rumit dan suram" setelah wabah Covid-19 merebak lagi.***

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler