Rumah Marga Tjhia Singkawang Berarsitektur Tiongkok, Wisata Murah di Kawasan Tradisional Kota Amoy

- 16 Juni 2021, 01:09 WIB
Rumah marga Tjhia merupakan destinasi wisata yang berada di Kota Singkawang. Bangunan rumah marga Tjhia berarsitektur Tiongkok.
Rumah marga Tjhia merupakan destinasi wisata yang berada di Kota Singkawang. Bangunan rumah marga Tjhia berarsitektur Tiongkok. /Arthurio Oktavianus/

KALBAR TERKINI – Beralamat di Jalan Budi Utomo No. 37, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, rumah marga Tjhia merupakan destinasi wisata di jantung Kota Amoy.

Berdasarkan papan nama di dekat gerbang berpagar, tertulis keterangan bahwa rumah marga Tjhia ini dibangun tahun 1902.

Rumah marga Tjhia berarsitektur Tiongkok dan berkonsep si he yuan, yang memiliki arti halaman yang dikelilingi oleh empat rumah.

Baca Juga: Keriuhan Linimasa Jelang Portugal vs Jerman, Netizen : Coca-Cola Mana Coca-Cola

Penduduk Tionghoa Singkawang mengenal rumah ini dengan sebutan “Thai Buk” yang artinya rumah besar.

Bangunan ini terdiri atas ruang pertemuan, ruang berdoa, deretan kamar-kamar membentuk huruf “U”, dan taman-taman kecil.

Ruang pertemuan berukuran luas berada di bagian depan rumah. Ruang berdoa berisi altar doa, abu leluhur, patung Budha dan dewa, serta papan nama leluhur.

Deretan kamar merupakan tempat peristirahatan bagi keluarga keturunan Tjhia, yang masih ditempati hingga sekarang.

Baca Juga: Disney Plus Akan Putar The Beatles : Get Back, Film Dokumenter Original Punggawa Rock and Roll Dunia

Rumah marga Tjhia memiliki plang kayu bertuliskan kalimat mutiara Tionghoa kuno, dengan arti berbeda pada tiap ruangan rumah.

Adalah Chia Siu Xi yang mendirikan rumah ini, dengan luas lima ribu meter persegi. Awalnya, rumah ini berfungsi sebagai rumah dan kantor dagang bernama Chia Hiap Seng.

Sekitar 50 meter dari depan rumah, ada sungai kecil yang dahulu digunakan sebagai pelabuhan kapal dagang.

Baca Juga: Manuel Locatelli Tiru Cristiano Ronaldo Singkirkan Minuman Botol Coca-Cola

Melewati jalur Sungai Kuala, kapal dagang yang mengangkut hasil pertanian dan perkebunan, menuju lautan. Jalur perdagangan melewati perairan itu sampai ke Malaysia dan Singapura.

Ketika itu, Chia Siu Xi merupakan pedagang tersohor di kalangan masyarakat Singkawang dan pejabat pemerintah kolonial Belanda.

Hasil pertanian dan perkebunan yang ditanamnya, menjadi komoditi ekonomi yang dibutuhkan negara tetangga.

Saksi bisu kisah kejayaan pedagang ulung itu berwujud rumah marga Tjhia, yang sebagian besar bangunan rumah menggunakan unsur kayu. Rumah itu masih tampak sangat kokoh dan terawat.

Baca Juga: Chelsea, Toko Ritel Google Pertama Di New York : Jual Nest dan Fitbit

Kawasan tradisional

Tak sulit bagi pengunjung yang ingin berwisata ke rumah marga Tjhia. Letaknya, tepat di tengah kota dan berada di belakang jejeran ruko.

Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, mencanangkan rumah marga Tjhia sebagai benda cagar budaya.

Bangunan ini dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010, Tentang Cagar Budaya. Registrasi Pusat Nomor 2/26-01/8/1 dan Registrasi daerah Nomor 6172/5/0001.

Berwisata ke rumah marga Tjhia tidak dipungut biaya. Bila berkenan, pengunjung bisa mengisi kotak donasi yang ada di ruang altar.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah