Network
KALBAR TERKINI – Profil dan biodata Andi Bachtiar, sosok sutradara terganteng yang disebut lakukan kekerasan pada kru wanita.
Nama Andi Bachtiar dikaitkan dengan sosok sutradara terganteng yang diduga melakukan kekerasan terhadap kru perempuannya di lokasi syuting.
Pria yang biasa berkelakar bahwa dirinya adalah sutradara terganteng ini disebut melakukan kekerasan fisik dengan menampar dan mendorong kru perempuan tersebut.
Selain itu Andi Bachtiar juga mengeluarkan kata-kata kasar pada korban saat di lokasi syuting.
Kabar ini membuat heboh lantaran akun @Juandini membuka borok sang sutradara saat dilokasi syuting.
Walau dalam insta storiesnya, akun @Juandini tak menyebutkan siapa sosok Sutradara terganteng yang melakukan kekerasan tersebut, namun dugaan mengarah ke Andi Bachtiar sutradara Love For Sale.
Imbas dari semua ini, Indonesian Film Directors Club (IFDC) atau Asosiasi Sutradara Film Indonesia resmi mengeluarkan Andi Bachtiar Yusuf dari keanggotaan.
"Setelah melakukan penilaian menyeluruh atas kasus kekerasan yang beredar melalui akun instagram @juandini, kami menyatakan telah mengeluarkan sutradara Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan IFDC," tulis akun @ifdclub.
Lalu siapakah sosok Andi Bactiar Yusuf ini? Berikut profil singkatnya
Andi Bachtiar Yusuf memulai karirnya lewat produksi film pendek.
Dia lahir pada tanggal 15 Januari 1974.
Andi Bachtiar Yusuf merupakan seorang sutradara yang juga bisa menjadi penulis skenario dan produser.
Sutradara yang kini menjadi sororan ini, akrab disapa Ucup.
Andi Bachtiar, menempuh Pendidikan jurnalistik dan bukan film.
Namun akhirnya dia menjadi sutradara yang sudah digeluti sejak 2003.
Dia pun menoreh kesuksesan dibidang ini, tampak dari sederet penghargaan yang berhasil diterimanya.
Andi Bachtiar Yusuf adalah alumni dari SMA Labschool Jakarta.
Dia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, jurusan jurnalistik.
Ia pernah mendapat beasiswa ke Jerman lewat program Berlinale Talent Campus.
Andi Bachtiar mulai terjun ke dunia film dengan membuat film pendek.
Hardline merupakan karyanya yang dirilis pada 2004. Hardline terpilih menjadi wakil Indonesia sebagai Official Element Piala Dunia 2006.
Ia pernah mendapat kesempatan mengikuti program Berlinale Talent Campus di Jerman.
Selama program tersebut, ia bertemu dengan sineas dan pegiat film yang membangkitkan keinginannya serius terjun ke dunia perfilman.
Lewat film The Conductors (2008) yang mengantarnya meraih penghargaan sebagai Film Dokumenter Terbaik FFI 2008.
Film itu bahkan dirilis di Busan International Festival.***
