Elon Musk, Pencetus Wahana Luar Angkasa Fenomenal SpaceX yang Juga Pemilik Tesla, Berikut Profil Lengkapnya

- 10 September 2021, 15:57 WIB
Pendiri dan chief engineer SpaceX, Elon Musk menghadiri konferensi pers pasca-peluncuran untuk membahas uji coba pembatalan kapsul astronot SpaceX Crew Dragon di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS 19 Januari 2020.
Pendiri dan chief engineer SpaceX, Elon Musk menghadiri konferensi pers pasca-peluncuran untuk membahas uji coba pembatalan kapsul astronot SpaceX Crew Dragon di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS 19 Januari 2020. /Foto: REUTERS/STEVE NESIUS/

Musk kuliah di Queen's University di Kingston, Ontario, dan pada tahun 1992 ia pindah ke University of Pennsylvania , Philadelphia, di mana ia menerima gelar sarjana dalam bidang fisika dan ekonomi pada tahun 1997.

Ia mendaftar di sekolah pascasarjana dalam bidang fisika di Stanford University di California , tetapi ia pergi setelah hanya dua hari karena dia merasa bahwa Internet memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk mengubah masyarakat daripada bekerja di bidang fisika.

Baca Juga: Kekayaan Elon Musk Anjlok Hingga 20 Miliar Dolar AS, Pasca Penghentian Menerima Bitcoin Penjualan Mobil Tesla

Pada tahun 1995 ia mendirikanZip2 , sebuah perusahaan yang menyediakan peta dan direktori bisnis untuk surat kabar online.

Pada tahun 1999 Zip2 dibeli oleh produsen komputer Compaq seharga $307 juta, dan Musk kemudian mendirikan perusahaan jasa keuangan online, X.com, yang kemudian menjadi PayPal, yang mengkhususkan diri dalam mentransfer uang secara online.

Lelang online eBay membeli PayPal pada 2002 seharga $1,5 miliar.

Video yang dirilis oleh pembuat pesawat ruang angkasa SpaceX merayakan kapsul Naganya, yang pada 25 Mei 2012, menjadi pesawat ruang angkasa komersial pertama yang berlabuh dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Musk sudah lama yakin bahwa agar kehidupan dapat bertahan, umat manusia harus menjadi spesies multiplanet.

Baca Juga: Tesla Disebut Hengkang Investasi di Tanah Air, Kepala BKPM: Kami Masih Proses Negosiasi

Namun, dia tidak puas dengan biaya besar peluncur roket . Pada tahun 2002 ia mendirikan Space Exploration Technologies (SpaceX) untuk membuat roket yang lebih terjangkau.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Britanica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah