Profil Lengkap dan Fakta Menarik Yahya Muhaimin, Sosok Mantan Menteri Pendidikan di Era Gus Dur

10 Februari 2022, 12:04 WIB
Yahya Muhaimin meninggal dunia di Rumah Sakit Purwekerto. /Muhammadiyah.or.id/

KALBAR TERKINI - Profil Lengkap dan Fakta Menarik Prof. Yahya Muhaimin, Sosok Mantan Menteri Pendidikan di Era Gus Dur.

Menteri Pendidikan di zaman Presiden Abdurahman Wahid Prof. H. Yahya A. Muhaimin dikabarkan meninggal dunia, Rabu 9 Februari 2022.

Mantan Mendiknas itu meninggal dunia karena sakit sindrom geriatri setelah mendapat perawatan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Mulai Sering Kunjungi Daerah Sebelum Kecelakaan, Berikut Profil Sosok yang Digadang Maju RI 1

Saat memberi keterangan pers di Unit Geriatri RSMS Purwokerto, Rabu, salah seorang menantu Prof. Yahya Muhaimin, dr. Anton Budhi Darmawan, Sp.THT-KL mengatakan mantan Mendiknas era Gus Dur itu meninggal dunia pada pukul 10.10 WIB

"Telah berpulang ke Rahmatullah, ayah kami, mertua kami, pada usia 78 tahun, hari ini Rabu 9 Februari 2022, tadi kurang lebih pukul 10.10 WIB.

Beliau sakit, sudah dirawat di sini kurang lebih 10 hari," kata dia yang juga dokter di RSMS Purwokerto.

Baca Juga: Ainun Najib Kader Muda NU Praktisi IT di Grab Singapura, Pernah Bekerja di IBM dan Traveloka

Lalu siapa sebenarnya Yahya Muhaimin, berikut profil lengkapnya dilansir Kalbarterkini.com dari berbagai sumber.

Beliau merupakan sosok yang memiliki banyak gelar.

Gelar sarjana pada tahun 1971 dari Universitas Gadjah Mada dan gelar doktor dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1982.

Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

Baca Juga: Mengenal Ainun Najib, Sosok yang Didambakan Jokowi Kembali dari Singapura, Miliki Prestasi Mantap

Riwayat Hidup

Sejak kanak, di SD, ia sudah tertarik pada kehidupan politik, lewat koran-koran yang rajin dibacanya.

Pemilu 1955 — 12 tahun usia Muhaimin saat itu — memberi kesempatan padanya menyaksikan kaum politisi berebut massa melalui rapat-rapat umum yang mereka adakan.

"Namun yang terpikirkan saya waktu itu, bagaimana menjadi dokter atau diplomat karier,’’ tutur ahli hubungan internasional ini.

Muhaimin juga dikenal sebagai pengamat politik, militer, bidang yang pernah begitu traumatis baginya.

Soalnya, daerah kelahirannya di Bumiayu, Jawa Tengah, dahulu menjadi ajang pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI).

"Derap sepatu lars, deru kendaraan perang, aba-aba militer, desingan peluru, dan ledakan mortir hampir rutin bagi saya,’’ katanya mengenang masa kecilnya.

Profesi lain yang pernah dicoba dihindarinya adalah menjadi guru.

Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar.

Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan.

Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di alma maternya.

Sekitar 11 tahun kemudian, putra seorang wiraswasta itu pergi ke Institut Teknologi Massachusetts, AS, dan meraih gelar dokter ilmu politik dengan disertasi The Politic of Client Businessmen; Indonesian Economic Policy 1950-1980. Selama dua tahun berikutnya Muhaimin mengelola Program S2 Fakultas Sospol UGM.

Ia menganggap, industri persenjataan adalah program mahal, mungkin juga mewah. Tetapi bagi Indonesia swadaya itu perlu.

Ia menikah dengan Choifah yang kini jadi ibu empat anaknya. Ia juga menjadi kolumnis untuk beberapa majalah dan surat kabar.

Selain itu ia juga menulis buku Masalah-Masalah Pembangunan Politik (1977) dan Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia (1982, revisi), keduanya diterbitkan oleh Gadjah Mada Press.

Nama

: Dr. A. Yahya Muhaimin

Gender
: Laki-Laki

Tempat Lahir
: Bumiayu, Jawa Tengah,

Tanggal Lahir
: 17 Mei 1943
Riwayat Hidup

: Pendidikan :

-SRI, Bumiayu (1956)

-SMI, Bumiayu (1959)

-SMAN, Purwokerto (1962)

-Central Community High School, De Witt, Iowa, AS (1963)

-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta (1971)

-IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (tidak selesai)

-Institut Teknologi Massachussets, AS (Doktor, 1982)

Riwayat Karir
: Karir :

-Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1973-sekarang)

-Pengelola program S-2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1982-1984)

-Kepala Pusat Studi Keamanan & Perdamaian UGM (1996-1999)

-Konsulat Pendidikan di Washington DC

-Menteri Pendidikan Nasional RI (1999-2001)

Kegiatan Lain : Ketua Yayasan Perguruan Taallumul Huda (1972- sekarang)

Karya :

Karya tulis penting:

-Masalah-Masalah Pembangunan Politik (ed), Gadjah Mada Press (1977)

-Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966, Gadjah Mada Press (1982).

Alamat Rumah : Jalan Megatruh Gang Arumsari Ct III/5 Kocoran,

Sleman, Yogyakarta

Alamat Kantor : Kampus UGM Bulaksumur, Yogyakarta Telp: 88688

Sumber: www.pdat.co.id

Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Persatuan Nasional.

Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1971 dari Universitas Gadjah Mada dan gelar doktor dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1982.

Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

Jabatan Dalam Kabinet
:
Menteri Pendidikan Nasional dalam kabinet Persatuan Nasional masa kerja 26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber Wikipedia ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler