SEJARAH Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tradisi Unik di Indonesia, Ada Baayun Maulid di Banjarmasin

- 7 Oktober 2022, 14:53 WIB
Sejarah perayaan Maulid Nabi dan Tradisi Unik di Indonesia
Sejarah perayaan Maulid Nabi dan Tradisi Unik di Indonesia /mui.or.id

Perayaan Maulid sempat dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali diperbolehkan pada masa Amir li Ahkamillah pada 524 H.

Perayaan maulid kembali dilakukan pada masa kepemimpinan Salahuddin Al Ayyubi pada tahun 1183 (579 Hijriah) atas usulan saudara iparnya, Muzaffaruddin.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan semangat juang Islam saat mengadapi Perang Salib untuk merebut kota Yerussalem.

Baca Juga: KAPAN Maulid Nabi Muhammad SAW? Apakah Libur? Simak Selengkapnya Disini dan Amalan yang Bisa Dikerjakan

Perayaan Maulid Nabi Di Indonesia

Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi mendapat pengaruh dari Wali Songo saat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Perayaan Maulid juga mengadaptasi budaya Jawa yang kita kenal sebagai Grebeg Mulud.

Perayaan Maulid Nabi di Indonesia biasanya dengan membaca Manaqib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.

Namun, di Indonesia biasa perayaan Maulid nabi dilakukan dengan cara berbeda-beda, misalnya,

  1. Grebeg Mulud

Grebeg Mulud merupakan perayaan Maulid Nabi yang biasa diadakan di Solo dan Yogyakarta.

Halaman:

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah