Beliau adalah seorang sultan yang berguru kepada Syeikh Syaraf al-Din (keturunan Abu Yazid), pada tahun 713 H (1313 M).
Kisah Abu Yazid Al-Busthomi dan seekor anjing adalah satu dari banyak kisah hikmah yang menyadarkan kita tentang hakikat penyucian hati.
Abu Yazid merupakan seorang ulama sufi abad ketiga Hijriyah berkebangsaan Persia. Beliau lahir Tahun 188 H (804 M) bernama kecil adalah Tayfur.
Saat remaja, Abu Yazid telah mendalami Al-Qur'an dan Hadis Nabi kemudian mempelajari ilmu fikih Mazhab Hanafi sebelum akhirnya menempuh jalan tasawuf.
Sebagai sufi, maqom (kedudukan) makrifat beliau tidak diragukan lagi.
Pernah terbesit di hatinya untuk memohon kepada Allah Ta'ala agar diberikan sifat ketidakpeduliaan terhadap makanan dan perempuan, kemudian hatinya berkata:
"Pantaskah aku meminta kepada Allah sesuatu yang tidak pernah diminta oleh Rasulullah SAW?"
Bahkan karena ketinggian ilmunya, dia menghukum dirinya sendiri jika melanggar.
Suatu hari Abu Yazid Al-Busthomi mendapat ilmu berharga dari seekor anjing di tepi jalan.