Ketika hendak berangkat dengan jamaahnya, tiba-tiba datang seorang anak kecil ia ingin berziarah ke makam Rasulullah SAW dari kota Yaman ke kota Madinah bersama para sahabat dan jama’ahnya.
“Ini anak siapa? Apa yang ingin dilakukannya?,” kata Syekh Abdurrahman. “ Anak ini ingin ikut perjalanan kita berziarah ke makam Rasulullah wahai Syekh Abdurahman,” sahut salah seorang jamaahnya.
“Kamu tidak boleh ikut nak. Perjalanan ke Madinah sangatlah panjang dan melelahkan. Bisa sampai 4 hari bahkan seminggu.
Perjalanan inipun dengan naik kuda,” kata sang Imam.
Mendapatkan jawaban syekh tersebut, sejenak anak itu terdiam kemudian anak tersebut pergi dengan tampak menyesal.
Namun tanpa sepengetahuan Syekh Abdurrahman Ad Dibai dan rombongannya, diam-diam anak tersebut menyelinap dan bersembunyi di bawah kereta kuda sang Imam.
Sesampainya di kota madinah betapa terkejutnya Syekh Abdurrahman Ad-Diba’i.
Ia melihat anak kecil yang dilarangnya ikut berada dihadapannya. “Bagaimana kamu bisa sampai nak padahal sudah kularang,” tanya Syekh Abdurahman.
”Ketika rombongan ini berangkat, aku masuk dalam kotak yang ada di bawah kereta kuda hingga akhirnya aku sampai disini,” jawabnya.