Puasa Sunnah Ayyamul Bidh: Lafal Niat, Sejarah , Jadwal , Hukum Gabung dan Puasa Qadha

- 17 Maret 2022, 18:29 WIB
Jangan lupa catat dan ingat awal hingga terakhir puasa Ayyamul Bidh Maret 2022.
Jangan lupa catat dan ingat awal hingga terakhir puasa Ayyamul Bidh Maret 2022. /Tangkapan layar screenshoot/YouTube @Coretan Pinsil

Rembulan selalu menyinari bumi sejak matahari terbenam hingga terbit kembali. Maka, pada hari-hari tersebut malam dan siang seluruhnya menjadi putih (terang).

Selain itu, ada beberapa sedikit perbedaan pandangan mengenai pengabunggan puasa sunnah dengan puasa qadha.

Berikut kalbarterkini.com melansir dari umma.id mengenai ada dua pembahasan dalam masalah ini.

Pertama, hukum melaksanakan puasa sunah, bagi orang yang memiliki tanggungan puasa qadha. Sebagian ulama melarang melakukan puasa sunah, hingga dia menyelesaikan qadhanya.

Baca Juga: Bacaan Surat An-Nasr: Artian, Latin, Terjemahan, Keutamaan dan Keistimewaannya

Ini merupakan salah satu pendapat Imam Ahmad. Pendapat ini didasari kaidah bahwa amal wajib lebih penting dari pada amal sunah, sehingga qadha ramadhan yang statusnya wajib, harus didahulukan sebelum puasa sunah.

”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri.

Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya,” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273).

Sementara mayoritas ulama berpendapat, bahwa orang yang memiliki tanggungan qadha puasa ramadhan, dibolehkan melaksanakan puasa sunah.

”Orang yang melakukan puasa hari arafah, atau puasa hari asyura, dan dia punya tanggungan qadha ramadhan, maka puasanya sah. Dan jika dia meniatkan puasa pada hari itu sekaligus qadha ramadhan.

Halaman:

Editor: Syaifullah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah