Kota ini juga dijuluki Kota as-Shiddiq, sebab saat gubernur Tarim, Ziyad bin Labid, menyeru penduduknya untuk membaiat Sayidina Abu Bakar sebagai khalifah, dengan serentak mereka bekerja dengan ikhlas.
Melihat hal seperti ini, Sayidina Abu Bakar terharu kemudian mendoakan kota ini dengan tiga macam doa.
Pertama, agar Tarim menjadi kota yang makmur, kedua, air kota ini berkah, ketiga, semoga kota ini dihuni oleh banyak orang shaleh dan para wali Allah.
Dan Allah SWT pun mengabulkan doa Abu Bakar. Pada akhirnya, kota ini menjadi kota persinggahan para Ahlul Bait dari keturunan Sayidina Husain Ra dan melahirkan wali-wali yang dekat dengan Allah dan Rasul-Nya.
Nama Tarim konon diambil dari nama putra Raja Hadramaut, yaitu Tarim bin Hadramaut.
Baca Juga: Sahabat dan Salafus Shalih Menangis Hebat di Penghujung Ramadhan, Ini Alasannya
Kota yang mempunyai nilai eksotika dan nilai sejarah yang sangat tinggi.
Hal tersebut bisa dilihat dari arsitektur bangunan dan rumah masyarakat yang terbuat dari tanah.
Bahkan sebagian rumah penduduk ada yang berumur sampai 100-200 tahun.